kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.806.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.565   0,00   0,00%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Revisi Target Penjualan 2024, Paperocks (PPRI) Optimis Permintaan Naik Tahun Depan


Jumat, 27 Desember 2024 / 13:23 WIB
Revisi Target Penjualan 2024, Paperocks (PPRI) Optimis Permintaan Naik Tahun Depan


Reporter: Leni Wandira | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Paperocks Indonesia Tbk (PPRI) memutuskan merevisi target penjualannya di tahun 2024 yang dibidik sebesar Rp 150 juta. Proyeksinya penjualan di akhir tahun hanya akan mencapai sekitar Rp 145 juta - Rp 147 juta.

Direktur Utama PPRI, Catur Jatiwaluyo, mengungkapkan bahwa meskipun penjualan hingga Q3 2024 mencatatkan kenaikan sekitar 37% dibandingkan tahun lalu, estimasi pencapaian penjualan hingga akhir tahun diperkirakan hanya akan mencapai sekitar Rp145 juta hingga Rp147 juta, sedikit lebih rendah dari proyeksi awal sebesar Rp150 juta.

"Walaupun penjualan meningkat signifikan di Q3 2024, kami memperkirakan pencapaian akhir tahun akan sedikit di bawah target yang ditetapkan sebelumnya," ujar Catur saat dihubungi KONTAN, Jumat (27/12).

Baca Juga: Direktur Paperocks Indonesia Lepas 35 Juta saham PPRI

Pada akhir kuartal III lalu, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp 106,46 miliar atau meningkat 41,17% dibanding periode yang sama tahun lalu. Laba perusahaan juga tercatat mengalami kenaikan sebesar 120,55% menjadi Rp2,9 miliar, dibandingkan dengan Rp1,32 miliar pada Q3 2023.

Sementara itu, serapan belanja modal atau capex telah mendapai 65% pada akhir kuartal III. Dari alokasi capek sebesar Rp 15 miliar telah direalisasikan sebesar Rp 9,8 miliar.

Catur menuturkan fokus penggunaan capex ini terutama untuk pembelian tanah dan pembangunan gudang baru. Proyeksinya penyerapan belanja modal akan mencapai sekitar 85% pada akhir tahun ini. Estimasinya pembangunan gudang yang sudah dimulai pada bulan Desember 2024.

Baca Juga: Direksi Paperocks Indonesia (PPRI) Kompak Jual Kepemilikan Sahamnya, Ada Apa?

Pembangunan gudang baru PPRI seharusnya dimulai pada Oktober 2024. Namun, terpaksa tertunda karena menunggu perizinan dari pemerintah daerah, termasuk Surat Persetujuan Bangunan Gedung (PBG). Saat ini, progres pembangunan baru mencapai sekitar 5%, dengan harapan dapat dipercepat pada bulan Desember. 

Meski demikian, Catur mengungkapkan bahwa hingga akhir tahun ini PPRI belum berencana meluncurkan produk baru. Fokus perusahaan lebih pada penguatan kapasitas produksi untuk memenuhi permintaan yang meningkat, terutama terkait kemasan food grade ramah lingkungan yang kini tengah banyak diminati oleh perusahaan catering seiring dengan program makanan bergizi yang digagas pemerintah.

Terkait kenaikan tarif PPN menjadi 12%, Catur mengaku belum melihat dampak signifikan terhadap bisnis PPRI. Manajemen masih memantau perkembangan lebih lanjut seiring berjalannya waktu.

"Dampaknya belum terlihat secara langsung, dan kami belum menerima respons dari pelanggan terkait hal ini," ujarnya.

Program makan bergizi gratis

Disisi lain, ia melihat potensi peningkatan permintaan kertas food grade yang signifikan berkat program makanan bergizi untuk sekolah-sekolah yang digagas pemerintah. Ia optimis bahwa program ini akan menjadi katalis positif bagi kinerja perusahaan ke depan.

Catur menyebutkan bahwa pihaknya telah menerima permintaan dari beberapa perusahaan catering yang menanyakan kapasitas produksi Paperocks untuk memenuhi kebutuhan kemasan food grade yang ramah lingkungan. 

"Dari pihak catering sudah ada dua yang intens, satu di Tangerang dan satu di Bekasi. Masing-masing meminta jenis packaging yang berbeda, dan kami sanggup menyediakannya,” ujarnya kepada KONTAN, Senin (28/10).

Sedangkan, untuk kemasan food grade, PPRI memanfaatkan kertas virgin yang aman bersentuhan langsung dengan makanan, sehingga tidak perlu lapisan plastik tambahan. Lebih lanjut, Catur menyebutkan bahwa permintaan dari dua wilayah, Tangerang dan Bekasi, sudah mencapai volume besar. 

"Di Bekasi saja, permintaannya bisa mencapai 200 ribu box per hari. Bahkan di Tangerang, kebutuhan per minggunya bisa mencapai satu juta kemasan,” tambahnya.

Menanggapi permintaan besar ini, Catur menekankan pentingnya adanya kontrak pembelian untuk memastikan ketersediaan stok. 

“Dengan kuantitas yang besar seperti ini, perlu perencanaan dari pihak catering untuk kelancaran suplai. Ini juga penting untuk memastikan kredibilitas dari pihak-pihak yang terlibat,” paparnya.

Baca Juga: Paperocks Indonesia Optimis Permintaan Kertas Food Grade Naik Tahun Depan

Dengan permintaan yang terus bertambah, PPRI optimis kapasitas produksinya dapat mencukupi kebutuhan kemasan dari program makanan bergizi ini. 

"Saat ini bisnis sedang lesu, jadi kapasitas kami masih memadai. Kami juga siap memberikan edukasi ke pihak catering untuk memastikan kelancaran distribusi,” ucap Catur.

Meski belum ada kontrak formal yang diteken, PPRI melihat peluang ini sebagai pendorong positif yang akan mendukung roda perekonomian, terutama bagi UMKM dan produsen pangan lokal yang terkait dengan program ini. 

Catur pun berharap kerja sama dengan pihak catering bisa berjalan optimal mulai Desember nanti, dengan target produksi siap diluncurkan awal tahun depan.

PPRI optimis, inisiatif ini dapat meningkatkan volume produksi dan memberi kontribusi positif bagi sektor percetakan kertas dan pelaku usaha kecil yang terlibat.

"Karena kan kebetulan bisnis lagi sepi sekarang. Makanya yang saya bilang ini luar biasa. Mereka akan membantulah yang saya bilang tadi. Kalau toh bukan saya, mungkin percetakan yang skala kecil akan terbantu," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×