Reporter: Mila Sari | Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ricky Putra Globalindo Tbk (RICY) beberapa bulan lalu merelokasi pabriknya ke Tegal, Jawa Tengah. Hal ini dilakukan untuk menekan harga produksi. Hingga pertengahan Oktober, pabrik ini belum beroperasi. Sebab para pekerja masih melakukan pelatihan.
Tirta Heru Citta, Direktur PT Ricky Putra GlobalindoTbk mengatakan, diharapkan akhir tahun ini pabrik tersebut sudah bisa berjalan. Otomatis dengan begitu proses produksi akan ditunda hingga akhir tahun.
Perusahaan ini terus mengupayakan agar pertumbuhan bisnis bisa naik hingga 10% tahun ini. Tirta mengaku hingga saat ini masih mengandalkan pasar ekspor dan lokal. RICY sendiri belum berencana untuk mengeluarkan produk baru untuk meningkatkan pendapatan.
"Khusus lokal kami mengandalkan jaringan distribusi yang kuat. Untuk ekspor kami masih mengandalkan pasaran Jepang untuk tetap tumbuh," ujarnya.
Saat ini, ekspor RICY ke Jepang sebesar 99%. Kontribusi pasar luar negeri hingga saat ini sebesar 35%. "Kami berharap hingga akhir tahun mampu mencapai target pendapatan sebesar Rp 1,25 triliun," katanya, Selasa (17/10).
Pada semester I-2017, RICY mencetak penjualan tumbuh sekitar 34,69% menjadi Rp 741,59 miliar dibanding periode sama 2016. Adapun laba bersih hanya tumbuh sekitar 5,83% menjadi Rp 6,54 miliar. Kondisi pasar ritel yang dianggap sulit membuat perusahaan ini memberikan diskon besar yang pada akhirnya berpengaruh pada perolehan laba.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News