kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

RIM penuhi filterisasi pornografi lebih cepat dari deadline


Jumat, 21 Januari 2011 / 08:01 WIB
RIM penuhi filterisasi pornografi lebih cepat dari deadline


Reporter: Sofyan Nur Hidayat | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Research in Motion (RIM) telah berhasil memenuhi permintaan pemerintah untuk melakukan filterisasi situs pornografi dalam layanan BlackBerry lebih cepat dari deadline yang diberikan oleh pemerintah. Dengan demikian, RIM lepas dari ancaman penutupan yang sebelumnya disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Tifatul Sembiring.

Gregory Wade, Managing Director of South East Asia RIM telah melaporkan kepada Kominfo bahwa filterisasi pornografi sudah berhasil dilakukan sejak Rabu (18/1) pukul 04.00 WIB. Meski demikian proses itu masih terus berlanjut karena banyaknya konten pronografi yang harus diblokir.

Dalam siaran persnya yang diterima Kontan, RIM mengatakan proses implementasi konten pornografi di internet tengah dilakukan dengan melibatkan para operator dan juga pemerintah. RIM mengklaim solusi teknis yang dilakukan RIM terhadap konten pornografi sudah sesuai standar yang ditetapkan oleh pemerintah. RIM juga akan terus melanjutkan investasi dan memenuhi kebutuhan konsumen di Indonesia.

Kepala Pusat Informasi dan Humas Kementerian Kominfo, Gatot S. Dewa Broto mengatakan setelah mendapatkan pemberitahuan dari RIM, mereka langsung melakukan pengecekan. Menurut Gatot, permintaan filterisasi pornografi yang diminta pemerintah kepada RIM sudah dipenuhi. Meski demikian, mereka akan terus melakukan monitoring. "Kementerian Kominfo tidak ingin kewajiban tersebut hanya merupakan pemenuhan formalitas dan sesudah itu tidak ada kelanjutan kewajibannya," ungkap Gatot.

Gatot mengatakan filterisasi pornografi hanya salah satu dari empat kesepakatan antara RIM dan Kemkominfo dalam pertemuan tanggal 17 Januari 2011. Tuntutan lainnya yang disepakati yaitu pembangunan pusat layanan purna jual, fasilitas lasful interception atau penyadapan bagi penegak hukum Indonesia dan pembangunan Regional Network Aggregator di Indonesia. Untuk komitmen itu, menurut Gatot, Kominfo masih terus berkomunikasi dengan pihak RIM.

Server filter lokal

Keberhasilan RIM memenuhi permintaan pemerintah ternyata tidak lepas dari bantuan server lokal bernama Domain Name System (DNS) Nawala. RIM menggunakan server yang berada dibawah naungan Yayasan Nawala Nusantara itu untuk menyaring konten pornografi pada layanan Blackberry di Indonesia.

Deputi Humas DNS Nawala, Irwin Day mengatakan antara RIM dan DNS Nawala sebenarnya belum meneken kontrak kerjasama secara resmi mengenai penggunaan server itu. Saat ini, penggunaan DNS Nawala oleh RIM masih dalam tahap uji coba. "Kami masih menunggu tindak lanjut dari kerjasama dengan RIM," kata Irwin.

Irwin mengatakan server lokal yang dipergunakan oleh RIM sudah cukup maksimal melakukan filterisasi konten pronografi dari layanan Blackberry. Meski demikian, Irwin mengatakan server itu hanya bisa dipergunakan secara optimal di Indonesia. Jadi, dia tidak menjamin keberhasilan penggunaan DNS Nawala jika pengguna Blackberry Indonesia mengakses situs porno ketika berada di luar negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×