Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga riset pasar,PT CLSA Indonesia memaparkan jika saat ini kunjungan ke pusat perbelanjaan di Indonesia mulai mendekati masa normal sebelum pandemi.
Handy Noverdanus, analis riset CLSA mengungkapkan hal ini dilihat pada masa libur panjang Wafat Isa Almasih yang jatuh pada Jumat (2/4) lalu. Pihaknya memperhatikan kondisi kunjungan di pusat perbelanjaan Jakarta dan Surabaya, terutama mall di kelas menengah (middle) dan mall kelas (up) seperti Pacific Place, Senayan City, Grand Indonesia, Plaza Indonesia, Plaza Senayan hingga Tunjungan Plaza.
"Jumlah kunjungan ke mall, mendekati jumlah sebagaimana di masa pre-pandemi COVID-19," tulisnya dalam riset yang diterima Kontan, Rabu (7/4).
Ia menambahkan, lini mamin atau FnB serta toko eceran (speciality store) dinilai akan lebih dahulu bangkit dibandingkan dengan toko fesyen atau sepatu. Hal ini dilihat dari jumlah orang yang mengantre di kasir toko-toko tersebut. Namun demikian, secara umum CLSA melihat tingkat kunjungan masih berada di level 40% sampai 50% dari masa normal.
Baca Juga: Sambut Ramadan, begini jurus Matahari Putra Prima (MPPA) genjot penjualan
Pihaknya menilai, penyelenggaraan vaksin yang sukses menjadi katalis utama bagi pusat perbelanjaan bisa mendapatkan lagi trafik kunjungan yang tinggi. Ia melanjutkan, bagi mall dengan kelas menengah dan mall ke bawah, dinilai masih mengalami tingkat kunjungan yang relatif sepi. Hal ini terlihat oleh CLSA di Blok M Plaza, City Plaza Jatinegara dan Lokasari Plaza.
"Kami perhatikan trafik kunjungan masih berada di kisaran 40% pada mall-mall tersebut. Protokol kesehatan yang diberlakukan, seperti pemeriksaan suhu hanya dilakukan di pintu masuk dan banyak pengunjung tidak memakai masker secara propper di dalam mall," jelasnya.
Ia melanjutkan, di mall tersebut gerai mamin atau FnB juga terpantau memiliki trafik kunjungan lebih banyak dibandingkan dengan gerai fesyen dan sepatu. Namun demikian, petugas atau penjaga gerai di mall tersebut mengatakan jika trafik kunjungan mulai meningkat mendekati Ramadhan.
"Kami memproyeksi momentum Lebaran akan membantu meningkatkan penjualan gerai low-end, walau hasilnya masih jaug dengan pencapaian di masa normal, sebab daya beli masyarakat belum sepenuhnya pulih. Kami prediksi penjualan gerai ritel kelas middle/up, berada di rentang 75% dari pencapaian penjualan Lebaran tahun 2019. Sedangkan untuk gerai ritel kelas low-end, masih berada di kisaran 45% sampai 50%,"tutupnya.
Selanjutnya: Aprindo minta pemerintah segera vaksinasi bagi pekerja ritel
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News