kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.462.000   9.000   0,37%
  • USD/IDR 16.663   -15,00   -0,09%
  • IDX 8.660   40,02   0,46%
  • KOMPAS100 1.192   10,20   0,86%
  • LQ45 848   1,27   0,15%
  • ISSI 313   2,80   0,90%
  • IDX30 434   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 501   -0,35   -0,07%
  • IDX80 134   1,11   0,84%
  • IDXV30 138   1,59   1,16%
  • IDXQ30 138   -0,09   -0,07%

Rupiah anjlok, begini harapan pelaku industri manufaktur


Rabu, 25 Maret 2020 / 15:59 WIB
Rupiah anjlok, begini harapan pelaku industri manufaktur
ILUSTRASI. Karyawan mendapat pelatihan di Kalbe Learning Center, Pulogadung, Jakarta Timur, Rabu (6/2). Rupiah anjlok, industri manufaktur harapkan jangan berkepanjangan. KONTAN/Baihaki/6/2/2019


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Tendi Mahadi

"Namun, dunia sedang fokus melawan pandemi Covid-19 sehingga permintaan ekspor belum bullish," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (24/3). Wabah kali ini mempengaruhi permintaan kaca lembaran secara global.

Mengenai pasokan bahan baku, industri kaca lembaran masih harus mengimpor soda ash. Stok saat ini kata Yustinus masih dapat dipertahankan hingga Juni 2020, dan pelaku industri harus mulai order untuk pengapalan selanjutnya.

Baca Juga: Legislatif AS sepakat gelontorkan stimulus corona, rupiah berpotensi bergerak stabil

Adapun di tengah himbauan social distancing, asosiasi bilang produksi kaca lembaran harus terus berproduksi untuk menjaga kestabilan struktur batu tahan api dalam tungku peleburan, yakni pada suhu tinggi sekitar 1.650 derajat Celcius.

Tungku ini harus terus dinyalakan sebagai bagian dari efisiensi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×