kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   -23.000   -1,21%
  • USD/IDR 16.420   -15,00   -0,09%
  • IDX 7.095   -46,49   -0,65%
  • KOMPAS100 1.030   -10,30   -0,99%
  • LQ45 803   -9,10   -1,12%
  • ISSI 223   -2,38   -1,06%
  • IDX30 419   -4,71   -1,11%
  • IDXHIDIV20 502   -8,79   -1,72%
  • IDX80 116   -1,49   -1,27%
  • IDXV30 119   -2,82   -2,32%
  • IDXQ30 138   -1,77   -1,27%

Rupiah Anjlok, Harga Jual Mobil di Indonesia Berpotensi Naik


Rabu, 18 Desember 2024 / 18:15 WIB
Rupiah Anjlok, Harga Jual Mobil di Indonesia Berpotensi Naik
ILUSTRASI. Suasana pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 usai dibuka untuk umum di ICE BSD, Tangerang, Banten, Kamis (18/7). pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/18/07/2024. Gaikindo: tren pelemahan rupiah terhadap dollar AS dalam beberapa waktu terakhir bisa pengaruhi kelangsungan usaha industri otomotif nasional.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menilai, tren pelemahan kurs rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) dalam beberapa waktu terakhir dapat mempengaruhi kelangsungan usaha industri otomotif nasional.

Sebagaimana diketahui, akhir-akhir ini kurs rupiah kembali anjlok. Berdasarkan situs Bloomberg, kurs rupiah berada di level Rp 16.097 per dollar AS pada Rabu (18/12) atau menguat tipis 0,02% dibandingkan hari sebelumnya. Namun, secara umum rupiah masih rentan melemah.

Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto menyebut, pelemahan rupiah dapat berdampak pada peningkatan beban produsen mobil, terutama dalam membeli komponen yang masih harus diimpor dari negara lain. Akibatnya, biaya produksi mobil di Tanah Air juga berpeluang naik.

Baca Juga: OJK Buka Suara Soal Opsen Pajak Kendaraan Bermotor yang Berlaku di 2025

Dengan begitu, pelemahan rupiah dapat berujung pada naiknya harga jual mobil beberapa waktu mendatang. “Kemungkinan ada penyesuaian harga mobil yang dijual di Indonesia,” imbuh Jongkie, Rabu (18/12).

Adapun besaran potensi kenaikan harga jual mobil akibat faktor pergerakan kurs bergantung dari kebijakan pemasaran masing-masing produsen otomotif yang bersangkutan.

Yang terang, pelemahan kurs rupiah akan menambah tantangan bagi industri otomotif selain kenaikan PPN menjadi 12% serta pengenaan opsen pajak kendaraan bermotor (PKB) dan bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB) pada awal 2025.

Hingga November 2024, penjualan wholesales (pabrik ke dealer) mobil nasional turun 14,7% year on year (yoy) menjadi 784.788 unit. Penjualan retail (dealer ke konsumen) mobil nasional juga terkoreksi 11,2% yoy menjadi 806.721 unit.

Gaikindo sendiri telah memangkas proyeksi penjualan mobil nasional pada 2024 dari 1,1 juta unit menjadi 850.000 unit. Sedangkan pada 2025 mendatang, penjualan mobil nasional ditargetkan kembali mencapai 1 juta unit.

Baca Juga: Toyota Astra Motor Masih Kuasai Pasar Mobil Hybrid

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×