kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.970.000   24.000   1,23%
  • USD/IDR 16.319   -22,00   -0,13%
  • IDX 7.469   124,49   1,70%
  • KOMPAS100 1.044   14,12   1,37%
  • LQ45 790   8,31   1,06%
  • ISSI 251   6,62   2,71%
  • IDX30 409   4,38   1,08%
  • IDXHIDIV20 473   6,01   1,29%
  • IDX80 118   1,61   1,38%
  • IDXV30 122   3,33   2,82%
  • IDXQ30 131   1,50   1,16%

Rupiah jeblok, biaya produksi keramik naik 20%


Kamis, 19 Maret 2015 / 13:33 WIB
Rupiah jeblok, biaya produksi keramik naik 20%
ILUSTRASI. BPKP menemukan cara investasi dapen yang dilakukan tanpa melalui proses tata kelola yang baik


Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Uji Agung Santosa

JAKARTA. Tren pelemahan nilai tukar rupiah dibandingkan dollar Amerika Serikat telah mengerek beban produksi di industri keramik hingga 20%

Ketua Umum Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia (Asaki) Elisa Sinaga mengatakan, depresiasi rupiah menekan industri keramik. "Tren pelemahan rupiah ini menakan industri keramik," ujar Elisa pada acara pameran KERAMIKA 2015, Jakarta Convention Center, Kamis (19/3).

Ia mengatakan sebesar 60% komponen biaya produksi di industri keramik menggunakan kurs dollar. "Sebagian bahan baku industri keramik kita masih impor. Lalu bahan baku energi seperti gas alam itu juga menggunakan kurs dollar," ujar Elisa.

Ia mengatakan, dengan kurs rupiah yang terdepresiasi 30% sejak equilibrium di Rp 9.000-an, saat ini beban produksi industri keramik meningkat 20%.  "Jadi sejak kenaikkan kurs dollar terhadap rupiah, terjadi kenaikkan beban produksi sampai 20%" ujar Elisa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×