Reporter: Emma Ratna Fury | Editor: Dikky Setiawan
JAKARTA. Kondisi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika ternyata sangat berpengaruh bagi agen pemegang merek (APM) mobil di Tanah Air.
"Sangat terpengaruh ya terhadap harga, karena pelemahan rupiah itu sangat tiba-tiba dan untuk kami sangat kaget," kata Andrew Nasuri CEO Volkswagen Indonesia seusai pembukaan dealer VW baru di Kemayoran Jakarta Jum'at (6/12).
Ia menambahkan, dengan adanya pelemahan rupiah ini membuat VW harus menata ulang kebijakan harga jual produknya untuk tahun depan.
Pasalnya, harga mobil yang diimpor dari Jerman tersebut dibayar menggunakan dollar, sehingga dengan melemahnya rupiah nantinya akan berdampak pada kenaikan harga jual.
Pelemahan rupiah terhadap dollar yang mencapai angka 20% tersebut seharusnya membuat VW menaikkan harga sebesar 20% juga. Namun, VW belum berani menaikkan harga hingga 20%.
"Pelemahan rupiah itu sekitar 20%, ya kita seharusnya menaikkan harga jual 20%. Tetapi, kalau kita naikkan 20% langsung, konsumen itu shock sekali," ujarnya.
Langkah yang dilakukan oleh VW terhadap pelemahan rupiah ini dengan menaikkan secara bertahap harga jual mobil kepada konsumen.
Sejak bulan September lalu VW sudah menaikkan harga jual produknya sebesar 5%. Secara bertahap VW akan menaikkan kembali harga jualnya. "Dan akan kita naikkan lagi," tandasnya.
Melihat situasi yang seperti ini VW berharap pada Pemerintah untuk menahan stabilitas rupiah terhadap dollar.
Hal tersebut dikarenakan VW sangat bergantung terhadap stabilitas ini. "Ya kami berharap bagaimana pun ada kebijkan dari pemerintah untuk menahan stabilitas rupiah karena bagaimana pun itu memang tergantung sekali terhadap stabilitas ini," imbuhnya
Apabila pemerintah memberikan penjelasan tentang jangka waktu rupiah akan stabil, maka hal tersebut akan membuat bisnis planning dari VW akan jelas. "Karena saat ini strateginya kami masih bingung," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News