kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.482.000   11.000   0,75%
  • USD/IDR 15.490   -65,00   -0,42%
  • IDX 7.496   -47,74   -0,63%
  • KOMPAS100 1.161   -10,37   -0,89%
  • LQ45 930   -7,66   -0,82%
  • ISSI 225   -1,75   -0,77%
  • IDX30 479   -4,07   -0,84%
  • IDXHIDIV20 576   -4,59   -0,79%
  • IDX80 132   -1,10   -0,82%
  • IDXV30 142   -0,97   -0,68%
  • IDXQ30 160   -1,14   -0,70%

Rupiah Loyo, Banderol Honda Terkerek


Jumat, 28 November 2008 / 10:06 WIB
Rupiah Loyo, Banderol Honda Terkerek


Reporter: Nurmayanti |

JAKARTA. Produsen mobil dalam negeri tak kuasa menghadapi situasi saat ini. Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika hingga kenaikan harga bahan baku menjadi alasan. Honda Prospect Motor (HPM) mengaku menaikkan harga produknya sekitar 5% hingga 6% untuk semua model pada November ini.

Kenaikan harga ini mereka lakukan untuk semua produk. Selama ini, produk yang HPM pasarkan antara lain seperti Jazz, CR-V, Odyssey, Accord dan Civic. Bukan mustahil, harga akan kembali melambung pada Desember menyusul belum turunnya nilai tukar rupiah. Direktur Pemasaran dan Layanan Purna Jual HPM Jonfis Fandy mengatakan, kenaikan sebuah produk bukan hanya ditentukan karena pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika."Tambahan fitur membuat harga naik. Ini merupakan hal yang lumrah karena setiap ada model baru harga pasti disesuaikan," kata Jonfis, Kamis (27/11).

Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika ke level Rp 12.000 juga menjadi pertimbangan bagi HPM untuk menaikkan harga. Sebab, harga komponen melonjak tajam karena sebagian masih diimpor. Mereka pun melakukan revisi harga.

Selain itu, untuk mengantisipasi krisis yang saat ini terjadi, HPM ikut memangkas produksi mereka hampir 40%. Serta, melakukan berbagai efisiensi di berbagai hal. Secara internal maupun eksternal. Namun, mereka mengatakan, tak berencana memangkas karyawan. Langkah yang mungkin, mengurangi karyawan di tingkat kontrak yang saat ini jumlahnya sekitar 10% dari total 2.800 karyawan HPM. "Karyawan kita usahakan tidak dipecat tapi dari 2 shift kita turun jadi 1 shift mulai November," ujarnya.

Luncurkan produk baru

Meski krisis, HPM tetap komitmen menjalankan rencana mereka. Buktinya, kemarin mereka meluncurkan All New Honda City. Sekali lagi, harga produk andalan Honda di segmen sedan kecil ini ternyata mengalami kenaikan harga sekitar Rp 50 juta-Rp 60 juta. Kenaikan harga produk disebabkan karena pelemahan nilai tukar rupiah dan penambahan bahan berbagai fitur baru.

Harga jual Honda City lawas dipasarkan sekitar Rp 186 juta- Rp 201 juta. Sedangkan produk teranyar All New city dilepas di harga Rp 239 juta- Rp 260 juta. Perbedaan harga dikatakan lantaran beberapa fitur terbaru. Di mana, Honda melakukan perubahan total  atau full model change (FMC) pada All New City .

"Value yang ditambahkan pada All New City setara dengan uang yang dibayarkan oleh konsumen," papar Jonfis. Kenaikan harga yang cukup besar ini tetap membuat Jonfis optimis bahwa produk mereka tetap dapat diserap pasar meski selisih harga jual dengan model lama cukup lebar. Keyakinan ini berdasarkan pada pengalaman yang terjadi pada All New Jazz dan All New CRV.

Konsumen pada dasarnya  menerima kenaikan harga asalkan mendapat nilai tambah dari model baru. Meski begitu, HPM memperkirakan penjualan bulanan City terpangkas dari 400 unit menjadi 250 unit. Selain karena harga jual, kondisi pasar mobil saat ini kurang menguntungkan karena masalah pembiayaan.

"Honda City telah sangat dikenal dan dihargai oleh konsumen di Indonesia sebagai mobil yang identik dengan kualitas," kata President Director PT HPM Yukihiro Aoshima.

Berdasarkan data gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan City hingga Oktober  2008 mencapai 3.897 unit dengan perolehan  pangsa pasar sebesar 34% di kelas  mini sedan. City bersaing keras dengan Toyota Vios, Proton Waja da Gen2 Persona, Chevy Kalos, Suzuki Neo Baleno, Hyundai Accent dan  Mazda RX8.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×