Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perkumpulan Perusahaan Pendingin Refrigerasi Indonesia (Perprindo) menilai, tren koreksi kurs rupiah turut berdampak terhadap membengkaknya ongkos produksi pendingin refrigerasi seperti lemari es dan air conditioner (AC).
Sekretaris Jenderal Perprindo Andy Arif Widjaja menyatakan sebanyak 50%-80% bahan baku pendingin refrigasi masih bergantung pada impor.
Dengan demikian, pelemahan rupiah terhadap dollar AS ini berdampak terhadap kenaikan harga bahan baku.
Baca Juga: BI Sudah Borong SBN Rp 70,74 Triliun, untuk Stabilkan Rupiah
“Kenaikan bahan baku sesuai dengan kenaikan dollar AS berbanding lurus,” ungkap Andy, kepada Kontan.co.id, Kamis (20/3).
Bahan baku dan komponen penting refrigasi yang masih harus impor karena belum dapat diproduksi di dalam negeri adalah kompressor.
Selain itu, ada juga PCM (Pre Coated Metal/baja lapis warna) untuk pintu kulkas dan produk pendingin lainnya.
Dalam menghadapi kondisi saat ini, para pengusaha masih melakukan efisiensi dan juga melakukan hedging untuk melindungi risiko pelemahan rupiah.
Selain itu, pengusaha pendingin refrigasi juga berupaya melakukan forecast lebih akurat untuk efisiensi produksi.
Andy bilang bahwa banyak pengusaha anggota Perprindo yang saat ini masih menahan untuk tidak menaikkan harga jual walaupun harga bahan baku sudah naik.
Baca Juga: Rupiah Melemah meski Suku Bunga Acuan Ditahan, Ini Sebabnya
“Dikarenakan pasar saat ini kondisi tidak baik dan mengalami deflasi yang berakibat turunnya kinerja penjualan,” tambahnya.
Dengan kombinasi pelemahan rupiah dan pelemahan daya beli yang terjadi saat ini, Perprindo pun melihat prospek penjualan tahun ini akan semakin menantang dan berat, sehingga diproyeksikan akan ada koreksi.
“Permintaan pengusaha adalah nilai tukar yang stabil dan tidak berfluktuasi terlalu tajam. Ideal nya nilai tukar rupiah di bawah Rp16.000,” tutup Andy.
Selanjutnya: Indika Energy (INDY) Dirikan Anak Usaha Baru
Menarik Dibaca: Resep Kacang Mete Goreng yang Renyah dan Gurih, Begini Teknik Menggorengnya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News