kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.774.000   15.000   0,85%
  • USD/IDR 16.480   50,00   0,30%
  • IDX 6.382   70,01   1,11%
  • KOMPAS100 908   4,50   0,50%
  • LQ45 710   -1,47   -0,21%
  • ISSI 202   4,27   2,16%
  • IDX30 370   -2,47   -0,66%
  • IDXHIDIV20 446   -1,77   -0,40%
  • IDX80 103   -0,09   -0,09%
  • IDXV30 108   0,29   0,27%
  • IDXQ30 121   -0,66   -0,54%

Rupiah Melemah, Begini Dampaknya bagi Industri Pendingin Refrigerasi


Kamis, 20 Maret 2025 / 12:54 WIB
Rupiah Melemah, Begini Dampaknya bagi Industri Pendingin Refrigerasi
ILUSTRASI. Tren koreksi kurs rupiah turut berdampak terhadap membengkaknya ongkos produksi pendingin refrigerasi seperti lemari es dan air conditioner (AC). . (KONTAN/Carolus Agus Waluyo)


Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perkumpulan Perusahaan Pendingin Refrigerasi Indonesia (Perprindo) menilai, tren koreksi kurs rupiah turut berdampak terhadap membengkaknya ongkos produksi pendingin refrigerasi seperti lemari es dan air conditioner (AC). 

Sekretaris Jenderal Perprindo Andy Arif Widjaja menyatakan sebanyak 50%-80% bahan baku pendingin refrigasi masih bergantung pada impor. 

Dengan demikian, pelemahan rupiah terhadap dollar AS ini berdampak terhadap kenaikan harga bahan baku. 

Baca Juga: BI Sudah Borong SBN Rp 70,74 Triliun, untuk Stabilkan Rupiah

“Kenaikan bahan baku sesuai dengan kenaikan dollar AS berbanding lurus,” ungkap Andy, kepada Kontan.co.id, Kamis (20/3). 

Bahan baku dan komponen penting refrigasi yang masih harus  impor karena belum dapat diproduksi di dalam negeri adalah kompressor. 

Selain itu, ada juga PCM (Pre Coated Metal/baja lapis warna) untuk pintu kulkas dan produk pendingin lainnya. 

Dalam menghadapi kondisi saat ini, para pengusaha masih melakukan efisiensi dan juga melakukan hedging untuk melindungi risiko pelemahan rupiah. 

Selain itu, pengusaha pendingin refrigasi juga berupaya melakukan forecast lebih akurat untuk efisiensi produksi. 

Andy bilang bahwa banyak pengusaha anggota Perprindo yang saat ini masih menahan untuk tidak menaikkan harga jual walaupun harga bahan baku sudah naik. 

Baca Juga: Rupiah Melemah meski Suku Bunga Acuan Ditahan, Ini Sebabnya

“Dikarenakan pasar saat ini kondisi tidak baik dan mengalami deflasi yang berakibat turunnya kinerja penjualan,” tambahnya. 

Dengan kombinasi pelemahan rupiah dan pelemahan daya beli yang terjadi saat ini, Perprindo pun melihat prospek penjualan tahun ini akan semakin menantang dan berat, sehingga diproyeksikan akan ada koreksi. 

“Permintaan pengusaha adalah nilai tukar yang stabil dan tidak berfluktuasi terlalu tajam. Ideal nya nilai tukar rupiah di bawah Rp16.000,” tutup Andy. 

Selanjutnya: Indika Energy (INDY) Dirikan Anak Usaha Baru

Menarik Dibaca: Resep Kacang Mete Goreng yang Renyah dan Gurih, Begini Teknik Menggorengnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×