Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi
Pretycia melanjutkan, saat ini pokok pinjaman bank sekitar US$ 130 juta dan pokok utang pembiayaan sewa sekitar US$ 170 juta.
Dalam catatan Kontan.co.id, APEX memastikan akan berfokus pada utilisasi rig yang dimiliki termasuk pencarian kontrak untuk rig yang akan habis masa kontraknya di tahun ini.
Baca Juga: Pemerintah tunda diskon tarif listrik, begini tanggapan Pan Brothers (PBRX)
"Kebetulan rig yang akan habis di 2020 adalah tipe rig yang cocok untuk di daerah rawa dan cocok untuk Blok Mahakam. Saat ini beberapa rig masih bekerja disana dan kita berharap ada kontrak berkelanjutan disana," jelas Pretycia ditemui di kantornya, Jumat (21/2)
Pretycia melanjutkan pihaknya menyiapkan alokasi belanja modal khusus untuk pemeliharaan dan perawatan peralatan. Kendati demikian ia masih belum mau mengemukakan alokasi belanja modal secara keseluruhan yang disiapkan oleh APEX pada tahun ini.
Kontan.co.id mencatat, khusus untuk perawatan rig, perusahaan menyiapkan belanja modal sebesar US$ 4 juta.
Baca Juga: Antisipasi virus corona, Bukit Asam (PTBA) lakukan tindakan preventif
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News