kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45922,10   12,79   1.41%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saat harga minyak jatuh, KPBB: Perlu ada peningkatan kualitas BBM dengan harga wajar


Rabu, 29 April 2020 / 18:33 WIB
Saat harga minyak jatuh, KPBB: Perlu ada peningkatan kualitas BBM dengan harga wajar


Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selain masalah penurunan harga bahan bakar minyak (BBM), Komite Penghapusan Bensin Bertimbel (KPBB) menilai, ada hal penting lain yang juga perlu diperhatikan yakni peningkatan kualitas bahan bakar dengan harga yang wajar.

Direktur Eksekutif KPBB Ahmad Safrudin mengatakan, pada kondisi saat ini sejumlah negara telah mampu menghasilkan BBM berkualitas Euro-IV dengan harga yang bahkan lebih murah ketimbang produk BBM di dalam negeri.

"Bayangkan BBM sekelas Pertamax Turbo penjualannya hanya separuh HPP Premium Ron 88, kan menjadi pertanyaan. Kenapa harga BBM berstandar Euro IV biaya produksinya separuh dari Ron 88," terang Ahmad dalam video konferensi, Rabu (29/4).

Baca Juga: Terkait wacana penurunan harga BBM, ini kata Airlangga Hartarto

Ahmad membandingkan, pada tingkatan global, Malaysia mampu menjual produk setara Ron 97 dengan harga Rp 5.497 per liter atau Ron 95 dengan harga Rp 4.433 per liter. Sementara di Indonesia, produk ini masih dijual dengan kisaran harga Rp 9.650 per liter.

Selain itu, di Australia dan Amerika Serikat (AS) bahkan menjual Ron 98 dengan harga masing-masing Rp 8.383 dan Rp 7.187 per liter. Sedangkan di Indonesia, harganya masih berada pada kisaran Rp 9.850 per liter.

"Jika (peningkatan kualitas BBM dengan harga patut) tidak dipenuhi maka ada tendensi melanggar UU perlindungan konsumen," jelas Ahmad.

Ia menambahkan, langkah peningkatan kualitas BBM dapat dimulai pada kota-kota besar dimana kemampuan penerimaan bakal lebih mudah serta menjadi opsi dalam mengurangi pencemaran lingkungan.

Menurutnya, urgensi peningkatan kualitas BBM sangat diperlukan dan mungkin dilakukan di Indonesia.

"Dengan crude oil sekarang di bawah US$ 18 per barel maka harga bensin dan solar dengan kebutuhan spek kendaraan berstandar Euro IV adalah pada rentang Rp 5.500 sampai Rp 6.000 per liter dan itu bukan hal mustahil, di Malaysia bisa," jelas Ahmad.

Baca Juga: Ada ruang penurunan 25%, akankah harga BBM turun?

Menurutnya, rentang harga tersebut masih masuk dalam kemampuan daya beli masyarakat serta harga yang aman bagi badan usaha.

Ahmad mengungkapkan kondisi saat ini menempatkan masyarakat pada kondisi dibohongi.

"Sehingga margin kelebihan biaya hanya dinikmati oleh para parasit harga BBM yakni para oil trader dan konspiratornya," pungkas Ahmad.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×