Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajemen PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) memberi klarifikasi atas pergerakan saham emiten produsen baja pelat merah tersebut yang bergerak tidak wajar hingga disuspensi oleh Bursa Efek Indonesia (BEI).
Sebagai informasi, pada 13 Juni 2025 lalu BEI mengumumkan bahwa saham KRAS masuk ke dalam kategori Unusual Market Activity (UMA). Lantaran harganya naik signifikan, saham KRAS kemudian sempat dihentikan perdagangannya (suspensi) oleh BEI pada 1 Juli silam.
Sehari berselang atau tanggal 2 Juli, suspensi dibuka kembali oleh BEI sehingga saham KRAS bisa diperdagangkan. Namun, pada 7 Juli saham emiten tersebut kembali disuspensi karena dinilai pergerakan sahamnya belum wajar. Suspensi ini dilakukan sampai pengumuman lebih lanjut.
Berdasarkan pantauan, pada Jumat (11/7) saham KRAS masih belum dapat diperdagangkan dan berada di level Rp 314 per saham. Dalam sebulan terakhir, saham KRAS melesat 130,88%.
Baca Juga: Krakatau Steel Teken MoU Strategis di Ajang BRICS Matchmaking Meeting di Beijing
Direktur Keuangan Krakatau Steel Daniel Fitzgerald menegaskan, pergerakan saham KRAS yang cukup volatil dalam beberapa waktu terakhir seluruhnya murni disebabkan oleh dinamika pasar.
“Ini tidak berkaitan dengan informasi material yang belum disampaikan kepada publik,” ujar dia dalam paparan publik insidentil, Jumat (11/7).
KRAS pun telah memberikan klarifikasi tertulis kepada BEI beberapa bulan lalu perihal pergerakan saham perusahaan yang tampak tidak wajar. Pihak BEI kemudian meminta KRAS untuk menggelar paparan publik insidentil untuk memberi penjelasan menyeluruh atas dinamika harga saham serta kondisi terkini bisnis perusahaan.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Komersial, Pengembangan Usaha, dan Portofolio Krakatau Steel Hernowo mengatakan, pihaknya berupaya menjaga kepercayaan para pemegang saham dengan memperkuat fundamental bisnis KRAS.
Perusahaan ini juga berusaha memperkuat strategi efisiensi di segala lini operasional agar dapat bersaing secara sehat di industri baja nasional.
“Kami juga sedang menyusun rencana penguatan kondisi keuangan, yang mana struktur keuangan perlu mendapat perhatian serius pada tahun ini,” ungkap dia.
Lebih lanjut, KRAS turut aktif menjalin kemitraan strategis dengan berbagai pihak, baik itu pemerintah, BPI Danantara, maupun perusahaan swasta lain untuk mendorong pertumbuhan bisnis yang lebih berkelanjutan.
Baca Juga: Menilik Upaya Krakatau Posco Mendorong Pertumbuhan Marine Grade Steel
Sebagaimana diketahui, pada kuartal I-2025 KRAS meraih pendapatan sebesar US$ 234,76 juta atau meningkat 1,28% year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun lalu yakni US$ 231,79 juta.
Sayangnya, KRAS masih menderita rugi bersih periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar US$ 46,91 juta pada kuartal I-2025, atau membengkak 60,98% yoy dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yakni US$ 29,14 juta.
Selanjutnya: BGN Minta Tambahan Anggaran Rp 118 Triliun, Begini Kata Ekonom
Menarik Dibaca: Dibimbing.id Rancang Pelatihan Hospitality Berbasis Asesmen Kebutuhan Perusahaan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News