Reporter: Noverius Laoli | Editor: Rizki Caturini
JAKARTA. Menyambut perayaan Imlek harga pangan kembali naik. Berdasarkan data yang dimiliki Ikatan Pedagang Pasar Tradisional (Ikappi), harga pangan rata-rata naik 10% dalam tiga hari terakhir. Kenaikan harga pangan ini dinilai wajar terjadi menjelang hari besar nasional.
Namun yang menjadi perhatian adalah daya beli masyarakat yang menurun pada tahun ini. Biasanya menjelang Imlek harga pangan naik hingga 30%, tapi tahun ini hal itu tidak terjadi karena daya beli masyarakat melemah akibat harga pangan yang stabil tinggi.
Menurut Ketua Umum Ikappi, Abdullah Mansuri, beberapa hari terakhir harga gula rata-rata naik dari sebelumnya Rp 14.000 per kilogram (kg) menjadi sekitar 14.500 per kg. Demikian juga dengan harga daging sapi rata-rata naik dari sebelumnya rata-rata Rp 118.000 - Rp 120.000 per kg menjadi Rp 125.000 per kg. Demikian juga harga cabai rawit merah masih bertahan tinggi di kisaran Rp 120.000 - Rp 125.000 per kg.
"Jadi trennya sekarang daya beli masyarakat turun akibat tingginya harga pangan dan sulit turun meskipun permintaan menurun," ujarnya kepada KONTAN, Rabu (25/1).
Selain itu, harga daging ayam juga masih bertahan tinggi dari sebelumnya Rp 32.000 per kg, sekarng sudah berada dikisaran Rp 35.000 - Rp 38.000 per kg. Kenaikan harga daging ayam ini sebagai dampak dari tingginya harga daging sapi, sehingga masyarakat beralih ke daging ayam.
Demikian juga dengan harga sayur-sayuran mengalami peningkatan rata-rata 10%. "Menurut pemantauan kami, hampir semua komodias pangan mengalami kenaikan," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News