Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelaku usaha menyambut baik rencana pemerintah yang sedang merancang skema mensubsidi pembelian kendaraan listrik.
Menurut catatan Kontan.co.id, pemerintah rencananya akan mensubsidi sekitar Rp 6,5 juta per pembelian sepeda motor listrik. Skema serupa juga sedang dipertimbangan untuk mobil listrik.
Salah satu yang menyambut kebijakan ini ialah PT VKTR Teknologi Mobilitas yang saat ini lebih dikenal sebagai produsen bus listrik. Namun dengan adanya kebijakan subsidi ke sepeda motor listrik, VKTR sudah berencana untuk memproduksi motor listrik di tahun depan.
Baca Juga: Pemerintah Masih Menggodok Skema Subsidi Mobil Listrik dan Motor Listrik
Direktur Utama PT VKTR Teknologi Mobilitas, Gilarsi W Setijono menyatakan, pihaknya sudah melihat dalam 5 tahun ke depan adopsi motor listrik akan lebih cepat jika dibandingkan dengan bus listrik atau truk listrik.
“Pemerintah sudah mulai ada kemungkinan mengubah subsidi untuk bahan bakar minyak (BBM) Pertalite untuk subsidi sepeda motor listrik,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Rabu (30/11).
Dia bilang, pengguna sepeda motor listrik tidak mendapatkan subsidi melalui bensin. Jika pemerintah melihat konsumsi Pertalite berkurang, otomatis beban subsidi terkikis dan populasi sepeda motor listrik bertambah.
“Itu yang kami lihat sebagai sesuatu yang akan menjadi tren dalam 5 tahun ke depan,” tegasnya.
Maka itu, Gilarsi mengungkapkan, VKTR akan mulai masuk ke sepeda motor listrik pada semester II 2023 mendatang. Namun sayang, ketika ditanya mengenai perincian rencana ini, Gilarsi belum bisa memberikan penjelasan. Dia bilang, terlalu dini jika membicarakan mengenai hal itu.
Gilarsi melihat, adopsi motor listrik akan lebih cepat karena keputusan ada di tangan konsumer dan ekosistem kendaraannya seperti stasiun pengisian listrik umum (SPLU) sudah cukup mendukung.
Sedangkan, adopsi bis listrik dan truk listrik butuh waktu cukup lama karena ketergantungan pada pihak luar sangat tinggi. Selain terkendala infrastruktur, teknologi baterai untuk bis listrik belum bisa menjangkau jarak yang jauh.
Beberapa waktu lalu, dalam acara Investor Daily Summit 2022, Wakil Direktur PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA), Pandu Patria Sjahrir menyatakan Electrum berencana untuk menjual motor listrik kepada pelanggan individu.
Sebagai informasi Electrum adalah perusahaan patungan antara PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA). Adapun selama ini Electrum menjual motornya melalui skema Business to Business (B2B) ke Gojek.
Baca Juga: Luhut Sebut Akan Ada Subsidi Pembeli Motor Listrik Rp 6,5 Juta, Mobil Listrik Berapa?
“Kami ingin dari yang Business to Business (B2B) menjual ke segmen Business to Costumer (B2C), jualan saya kepada bapak atau adik-adik semua di sini supaya mau naik motor listrik,” jelasnya saat pemaparan di Investor Daily Summit 2022, Rabu (12/10).
Melansir laporan Kontan.co.id sebelumnya, Managing Director Electrum Patrick Adhiatmadja mengungkapkan, hingga saat ini, jumlah kendaraan listrik yang dimiliki Electrum sudah tembus 400 unit.
"Tapi yang didistribusikan masih di bawah 400 unit. Jadi tidak semuanya," terangnya.
Electrum menyediakan dua jenis merek motor listrik, yakni Gesits dan Gogoro. Untuk saat ini, Patrick mengaku jumlah motor Gogoro masih lebih banyak dibanding Gesits. Selain ingin menambah jumlah motor listrik, Electrum juga berniat memperbanyak tempat penukaran baterai atawa swap station.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News