Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tiga tahun sudah PT Samindo Resources Tbk (MYOH) berencana membeli lahan pertambangan batubara. Pembelian lahan ini sebagai salah satu upaya untuk mendiversifikasikan bisnis di bidang ketenagalistrikan.
Hubungan Investor Samindo Resources, Ahmad Zaki mengatakan, sampai saat ini memang belum ada lahan yang pas dengan kriteria perusahaan. Terlebih setelah harga batubara naik, lahan tambang batubara juga turut meningkat. "Yang mau jual pun tidak sebanyak dulu, karena sekarang mereka sudah produksi kembali," ujarnya, Selasa (2/10).
Dalam pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya, MYOH menargetkan bisa mendapatkan tambang dengan cadangan 20 juta ton batubara dan kemampuan produksi 2 juta per tahun.
Zaki bilang, perusahaannya mengincar tambang batubara yang memproduksi batubara berkalori sekitar 4.300 kcal/kg hingga 4.500kcal/kg. "Kami ingin tambang yang sudah pernah berproduksi, sehingga tidak terlalu banyak biaya yang kita keluarkan," imbuhnya.
Oleh karena itu, MYOH tidak begitu agresif dalam mengejar pembelian lahan tambang ini. "Kita sudah tidak seagresif dulu, tapi bukan berarti kita membatalkan rencana ini. Saat ini kita menerima proposal, melakukan due diligence, dan kalau memang prospeknya bagus serta sesuai dengan kriteria kita bisa melakukan rencana ini," katanya.
Dalam rencana akusisi tambang batubara ini, MYOH menyiapkan dana hingga US$ 100 juta. Sementara sampai akhir tahun nanti, MYOH menargetkan mampu meraih pendapatan sebesar US$ 255 juta dengan laba bersih sebesar US$ 17 juta.
Sampai semester I-2018, perusahaan ini sudah berhasil mencatatkan pendapatan sebesar US$ 111,20 juta dengan perolehan laba bersih sebesar US$ 13,20 juta. "Kami ada revisi untuk laba bersih menjadi US$ 22 juta karena di semester satu kita sudah mencapai US$ 13,20 juta dan optimis dapat mencapai target ini," papar Zaki.
Sepanjang semester I-2018, MYOH berhasil mencatatkan peningkatan jasa pemindahan tanah dan pengembalian batubara sebesar 38,30% dan jasa pengankutan batubara sebesar 11,85%. "Selain itu menguatnya dolar juga menjadi salah satu pengaruh laba bersih meningkat," ungkapnya.
Memasuki kuartal IV-2018, MYOH juga tengah mengincar kontrak baru. Zaki optimis bakal ada kontrak baru yang didapat perusahaan sampai tutup akhir tahun nanti. Sayangnya, ia belum menyebutkan detail dari mana kontrak tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News