Reporter: Benediktus Krisna Yogatama | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. Sampai dengan Februari, industri semen nasional menjual 9,12 juta ton. Catatan ini meningkat 0,7% dari periode yang sama tahun 2013, yaitu di angka sekitar 9,065 juta ton.
Widodo Santoso, Ketua Umum Asosiasi Semen Indonesia mengatakan pertumbuhan yang nyaris stagnan tersebut disebabkan beberapa hal. "Kondisi hujan dan musibah banjir serta meletusnya Gunung Kelud dan proyek-proyek yang belum selesai," ujar Widodo pada KONTAN, Jumat (7/3).
Adapun untuk tahun ini, target konsumsi semen adalah sekitar 64 juta ton. Bertumbuh 6%-8% dari konsumsi semen di 2013 yang sebesar 58,5 juta ton.
Sementara iti penjualan semen pada Februari saja adalah sebesar 4,477 juta ton. Tumbuh 1,6% dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar 4,400 juta ton. Pertumbuhan yang nyaris stagnan itu dikarenakan ada penurunan permintaan semen di beberapa daerah.
Penurunan permintaan terjadi di kawasan Indonesia Timur dan Bali & Nusa Tenggara. Adapun penurunan permintaan semen terbesar terjadi di daerah Indonesia Timur, yaitu menurun 29,5% dari periode yang sama tahun lalu. Dengan penurunan tersebut, permintaan semen di daerah itu menjadi sebesar 93.000 ton.
Sementara itu permintaan semen di Bali dan Nusa Tenggara menurun sebesar 12% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Dengan penurunan tersebut, maka permintaan semen Bali dan Nusa Tenggara menjadi sebesar 284.000 ton.
Meski mencatat penurunan yang cukup besar, namun kedua daerah tersebut bukan termasuk daerah dengan permintaan semen terbesar. Daerah-daerah lain masih mencatat pertumbuhan permintaan semen.
Pertumbuhan permintaan semen paling besar terjadi di daerah Sumatera, yaitu sebesar 6,4% dari periode yang sama tahun lalu. Dengan kenaikkan tersebut, permintaan semen di daerah Sumatera menjadi sebesar 964.000 ton.
Pertumbuhan besar kedua terjadi di daerah Jawa, yaitu sebesar 3,4% dari periode yang sama tahun lalu. Dengan kenaikkan tersebut, permintaan semen di daerah Jawa menjadi 2.457.000 ton.
Kenaikkan permintaan juga terjadi di daerah Kalimantan. Di daerah ini, permintaan semen meningkat 0,3% dari periode yang sama tahun lalu, sehingga saat ini permintaan semen di Kalimantan adalah sebesar 345.000 ton.
Sementara itu sampai dengan Februari, produksi semen nasional adalah sekitar 9,667 juta ton. "Produksi semen nasional, kira-kira 6% di atas permintaannya," ujar Widodo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News