Reporter: Agung Hidayat | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen mebel dan furnitur, PT Chitose Internasional Tbk (CINT) masih berupaya menggenjot kinerjanya sampai akhir tahun nanti. Capaian sampai kuartal ketiga tahun 2018 ini masih belum meningkat secara signifikan.
Berkaca pada laporan keuangan di sembilan bulan pertama 2018, pendapatan perserona naik tipis 0,3% menjadi Rp 265 miliar, dimana pada periode yang sama tahun lalu tercatat Rp 264 miliar. Helina Widayani, Sekretaris Perusahaan PT Chitose Internasional Tbk menerangkan meski penjualan naik, namun belum mampu menangani kenaikan beban pokok penjualan.
Kenaikan beban pokok penjualan sebesar 2,2% year on year menjadi Rp 185 miliar sampai kuartal ketiga tahun ini. Beban produksi menukik 13% dari Rp 179 miliar di kuartal ketiga tahun 2017 menjadi Rp 204 miliar di periode yang sama tahun ini.
"Selain itu ada beberapa project sales yang sudah kami rencanakan realisasinya namun tertunda," terang Helina kepada Kontan.co.id, Selasa (6/11). Lebih lanjut ia mengatakan bahwa permintaan di pasar dalam negeri saat ini cenderung melemah, hal ini mempengaruhi penyerapan produk CINT.
Helina mengaku, permintaan di jaringan distribusi juga terasa lemah saat kuartal tiga tersebut. Namun demikian perseroan masih berupaya mengoptimalkan bisnisnya demi meraih target bisnis yang sudah dicanangkan beberapa waktu lalu.
Untuk revenue, CINT mematok pertumbuhan 3,5% dibandingkan tahun lalu sedangkan bottomline naik sekitar 11% yoy. "Kami masih kejar agar terealisasi pada akhir tahun ini sehingga bottomline dapat lebih baik," sebut Helina.
Optimisme tersebut muncul lantaran, biasanya di semester dua jelang akhir tahun ini bisnis perseroan dapat meningkat signifikan. Sebelumnya Helina mengaku bahwa permintaan produk untuk segmen kursi pendidikan, hotel dan beberapa ranjang rumah sakit akan meningkat di periode ini.
Sampai kuartal ketiga tahun ini, segmen penjualan terbesar disumbang oleh kursi lipat dan Horeka (Hotel, Restoran dan Kafe) masing-masing menyumbang Rp 272 miliar dan Rp 230 miliar bagi pendapatan kotor perseroan (dengan nilai eliminasi pendapatan Rp 177 miliar sepanjang kuartal ketiga 2018).
Penjualan domestik masih mendominasi bisnis perseroan, sekitar 95% dari total pendapatan bersih atau Rp 252 miliar. Pasar lokal tersebut tumbuh tipis 0,8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 250 miliar. Area Jakarta masih menyumbang porsi besar bagi penjualan CINT sebanyak Rp 88 miliar.
Pabrik CINT diketahui memiliki kapasitas mencapai 1 juta unit furnitur dalam satu tahun. Sepanjang tahun lalu perseroan memproduksi sebanyak 901.014 unit yang didominasi oleh produk kursi lipat sebesar 423.410 unit.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News