kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sampoerna Agro optimistis volume penjualan di semester II naik 30% dari semester I


Minggu, 23 Agustus 2020 / 15:47 WIB
Sampoerna Agro optimistis volume penjualan di semester II naik 30% dari semester I
ILUSTRASI. Head of Investor Relations Sampoerna Agro (SGRO) Michael Kesuma


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen minyak sawit (CPO), PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) tengah menggenjot produksi sawitnya di paruh kedua tahun ini. Hal ini seiring dengan permintaan pasar dan harga yang komoditas sawit yang sudah mulai membaik.

Michael Kesuma, Head of Investor Relations SGRO mengatakan harga CPO sebelumnya acapkali turun. "Sekarang sudah cenderung rebound, kami harapkan volume (penjualan) akan lebih baik di semester kedua ini," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat lalu (21/8).

Ia menuturkan untuk saat ini harga cukup stabil di level Ringgit Malaysia (RM) 2.700 hingga RM 2.800 per tonnya, dimana pada pertengahan paruh pertama tahun ini rata-rata harga masih berkisar RM 2.500 per ton. Berbekal harga yang baik, Michael bilang semester kedua ini kemungkinan ada kenaikan volume penjualan antara 30%-50% dibandingkan semester pertama tahun 2020.

Baca Juga: Harga CPO mulai pulih, ini prediksi analis soal prospek kinerja emiten CPO

Sayangnya ia tak menjabarkan besaran volume atau tonase yang dijual. Namun sebagai gambaran manajemen sempat membeberkan bahwa selama semester pertama 2020 volume penjualan SGRO turun 9% secara tahunan. Tahun in, kata Michael, merupakan masa penuh tantangan bagi sektor industri ini akibat kekeringan yang dirasakan di tahun lalu.

"Secara keseluruhan, semuanya di bulan ini produksi masih belum seperti biasa karena dampak kekurangan air," katanya. Tampaknya hal tersebut menyebabkan pasokan sawit menyusut sehingga kenaikan harganya adalah efek hukum supply-demand.

Hal itu yang menyebabkan pendapatan bersih SGRO di sepanjang paruh pertama 2020 tetap naik 17,51% secara tahunan menjadi Rp 1,60 triliun, padahal dari segi volume mengalami penurunan. Sedangkan di semester kedua ini, SGRO berencana terus menggenjot produksi, manajemen yakin akan dapat menjaga kinerja dengan seluruh operasional yang efisien.

Michael mengatakan, secara keseluruhan sampai akhir tahun ini manajemen mengaku sulit untuk menumbuhkan volume penjualan besar-besaran di atas tahun lalu. Di tahun lalu, SGRO mampu membukukan kenaikan volume penjualan secara tahunan 12% menjadi 409.000 ton.

Baca Juga: Kinerja Sampoerna Agro (SGRO) terdongkrak kenaikan harga CPO di semester I-2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×