Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) telah merealisasikan sebagian belanja modal atau capital expenditure (Capex) yang dianggarkan untuk keperluan aset tetap dan perkebunan di 2022.
Sebagai informasi, SGRO menganggarkan capital expenditure sekitar Rp 400 miliar - Rp 600 miliar. Rencananya, 50% dari dana capex tersebut akan digunakan untuk pengembangan perkebunan, sementara sisanya sebagai modal untuk pemeliharaan aset tetap, seperti bangunan, infrastruktur, dan mesin.
Head of Investor Relation Sampoerna Agro, Stefanus Darmagiri mengungkapkan pada kuartal pertama 2022, realisasi belanja modal sebesar kurang lebih Rp 100 miliar. “Di mana 25% untuk aset tetap dan 75% untuk perkebunan,” jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (27/5).
Stefanus mengatakan, di sepanjang kuartal I 2022 pihaknya merealisasikan volume produksi CPO sebanyak 67.000 ton. Sedangkan realisasi penjualan CPO sebesar 66.000 ton dengan harga rata-rata penjualan pada Rp 14.850/kg.
Baca Juga: Paramita Bangun Sarana (PBS) Targetkan Nilai Kontrak di Atas Rp 1 Triliun Tahun Ini
Adapun jika melansir catatan Kontan.co.id sebelumnya, total volume penjualan minyak sawit SGRO di kuartal I 2021 mencapai 114.828 ton. Artinya pada periode awal tahun ini volume penjualan minyak sawit SGRO mengalami penurunan.
Pendapatan Sampoerna Agro pada kuartal I 2022 juga mengalami penurunan meskipun tidak dalam. Di awal tahun ini, SGRO mencatatkan penjualan Rp 1,25 triliun dari yang sebelumnya Rp 1,33 triliun pada kuartal I 2021 atau turun sekitar 6% yoy.
Penjualan pada kuartal I 2022 didominasi dari produk kelapa sawit yang senilai Rp 1,2 triliun atau turun 6,3% yoy dari sebelumnya Rp 1,28 triliun. Sedangkan untuk penjualan dan segmen lain-lain yakni penjualan kecambah, tepung sagu, jasa analisa dan listrik tumbuh 9,61% yoy menjadi Rp 52,19 miliar.
Di sepanjang tiga bulan pertama 2021, SGRO mencatatkan penjualan ke dalam negeri senilai Rp 1,25 triliun dan sisanya ke negara-negara asing Rp 2,11 miliar.
Baca Juga: Mediloka Hermina (HEAL) Sudah Serap Capex Rp 300 Miliar di Kuartal I 2022
Kendati penjualan turun, laba SGRO justru mengalami peningkatan sekitar 17% yoy dari sebelumnya Rp 212,57 miliar di kuartal I 2021 menjadi Rp 249,16 miliar.
Stefanus menjelaskan, penurunan pendapatan Sampoerna Agro lebih disebabkan oleh penurunan produksi CPO dikarenakan kondisi cuaca yang kurang baik pada kuartal pertama 2022. “Sedangkan naiknya laba lebih disebabkan oleh Perseroan yang mampu untuk melakukan efisiensi biaya,” ujarnya.