kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45922,92   -8,44   -0.91%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sampoerna Agro (SGRO) Targetkan Produksi TBS Tumbuh 4%-6% di Tahun 2022


Jumat, 16 September 2022 / 17:26 WIB
Sampoerna Agro (SGRO) Targetkan Produksi TBS Tumbuh 4%-6% di Tahun 2022
ILUSTRASI. Sampoerna Agro (SGRO) targetkan produksi TBS naik 4%-6% di tahun ini


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) menargetkan produksi Tandan Buah Segar (TBS) tumbuh 4% hingga 6% di tahun 2022. Perusahaan pun optimistis, hal tersebut terealisasi karena kondisi cuaca di semester II-2022 membaik.

CEO Sampoerna Agro Budi Halim mengatakan, di tahun ini, kondisi cuaca di awal tahun sempat kurang bagus karena curah hujan sangat tinggi. “Namun di semester II 2022 produksi akan mencapai puncaknya sehingga hasil panen jauh lebih tinggi dibandingkan semester I 2021,” jelasnya dalam Public Expose Live 2022, Jumat (16/9).

Maka itu pihaknya mengestimasikan volume produksi akan lebih baik di sepanjang tahun ini di mana produksi TBS ditargetkan bisa tumbuh di kisaran 4%-6% dibandingkan 2021 yang lalu.

Budi menyampaikan, saat ini pihaknya belum bisa memberikan bocoran target volume produksi di 2023. Namun, melihat kondisi curah hujan yang membaik di periode akhir tahun, Budi optimistis volume produksi 2023 akan lebih baik dibandingkan 2022.

Baca Juga: Profitabilitas Sampoerna Agro Tumbuh 39% pada Semester I-2022, Ini Penopangnya

Direktur SGRO Heri Harjanto menjelaskan, di sepanjang tahun ini SGRO menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp 400 miliar hingga Rp 600 miliar. Asal tahu saja, capex yang dianggarkan tahun ini lebih tinggi dibandingkan tahun lalu.

“Seperti diketahui di 2020 dan 2021 karena pengaruh pandemi beberapa kegiatan itu agak tertunda, jadi kami akan coba speed up di 2022 ini,” jelasnya dalam kesempatan yang sama.

Heri menjelaskan, sebagian besar capex dialokasikan untuk infrastruktur sebanyak 52% dan sisanya 28% dialokasikan untuk plantation termasuk program SGRO memperbaiki mitra struktur di kebun karena supply chain logistic sangat memegang peranan penting bisnis perkebunan sawit.

 

Sampai dengan semester I 2022, capex yang sudah terserap sekitar Rp 162 miliar, yang sebagian besar atau 70% digunakan untuk plantation aset di infrastruktur. “Kami harapkan di 2022 ini capex sangat penting untuk future generating income kami,” pungkas Heri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×