kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sampoerna (HSMP) Resmikan Pabrik Produk Tembakau Inovatif Bebas Asap


Kamis, 12 Januari 2023 / 16:32 WIB
Sampoerna (HSMP) Resmikan Pabrik Produk Tembakau Inovatif Bebas Asap
HM Sampoerna menggelar peresmian fasilitas produksi dan pelepasan ekspor perdana produk tembakau inovatif bebas asap bagi IQOS dengan merek HEETS pada Kamis (12/1) di Karawang, Jawa Barat.


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - KARAWANG. PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) menggelar peresmian fasilitas produksi dan pelepasan ekspor perdana produk tembakau inovatif bebas asap bagi IQOS dengan merek HEETS pada Kamis (12/1) di Karawang, Jawa Barat.

Fasilitas produksi ini merupakan bagian dari investasi dan penciptaan nilai ekonomi perusahaan di Indonesia. Fasilitas produksi yang mulai beroperasi pada kuartal IV 2022 ini dibangun sejak akhir 2021 dengan realisasi investasi senilai lebih dari US$ 186 juta, melebihi komitmen yang diumumkan sebelumnya.

Pabrik HEETS di Indonesia difokuskan untuk memenuhi permintaan pasar ekspor di kawasan Asia Pasifik maupun pasar domestik dan sejalan dengan prioritas pemerintah untuk mendorong investasi dan peningkatan ekspor barang jadi. Pabrik HEETS di Indonesia ini merupakan fasilitas produksi Philip Morris International (PMI) untuk produk tembakau inovatif bebas asap yang pertama di Asia Tenggara dan ketujuh di dunia.

Baca Juga: Cukai Saja Belum Cukup, Pencandu Rokok Tetap Mencari Rokok Murah

“Saya ucapkan selamat kepada seluruh manajemen dan karyawan Sampoerna atas peresmian fasilitas produksi dan pelepasan ekspor perdana produk tembakau inovatif bebas asap. Investasi yang dilakukan Sampoerna ini diharapkan dapat memberi dampak positif dalam mendorong inovasi, serta penciptaan nilai ekonomi pada banyak sektor antara lain sektor UMKM, ritel tradisional, kemitraan dengan petani, dan pengembangan R&D,” ujar Airlangga Hartarto menandai peresmian hari ini, Kamis (12/1).

Prosesi peresmian turut disaksikan oleh Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko, Kepala Badan Standardisasi Nasional (BSN) Kukuh S. Achmad, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia Susiwijono Moegiarso, dan Direktur Jenderal Industri Agro Kementerian Perindustrian Putu Juli Ardika.

“Kita sangat mengapresiasi investasi dari teman-teman Sampoerna ke Indonesia. Khususnya, tidak hanya sekadar investasi, tapi juga membawa inovasi barunya. Ini tentu salah satu produk alternatif yang inovatif,” ujar Laksana Tri Handoko dalam sambutannya.

Investasi tersebut merupakan bentuk nyata dukungan Sampoerna terhadap upaya pemerintah dalam mendorong ketahanan ekonomi nasional di tengah kondisi ekonomi global yang menantang. Di samping itu, fasilitas produksi berteknologi tinggi ini juga bertujuan mendukung transformasi sektor manufaktur yang tertuang dalam peta jalan “Making Indonesia 4.0” yang telah dicanangkan pemerintah.

Pada kesempatan tersebut, Presiden Direktur Sampoerna Vassilis Gkatzelis menyampaikan apresiasinya kepada Pemerintah Indonesia atas iklim investasi yang kondusif, serta komitmen dalam menjaga stabilitas perekonomian nasional.

Baca Juga: Dampak Kenaikan Cukai Hasil Tembakau Terhadap Kinerja Saham Emiten Rokok

“Sebagai perusahaan yang telah beroperasi di Indonesia selama hampir 110 tahun, kami berharap dapat terus berkontribusi terhadap perekonomian Indonesia melalui investasi berkelanjutan serta dampak ekonomi bagi mata rantai dan ekosistem industri tembakau nasional secara keseluruhan,” ujar Vassilis.

Vassilis menambahkan bahwa di samping pembangunan pabrik, Sampoerna juga berkomitmen untuk menciptakan nilai tambah ekonomi yang mencakup peningkatan kapasitas riset, penyerapan tenaga kerja berketerampilan tinggi, pembelian pasokan tembakau lokal, pemberdayaan UMKM yang mencakup dukungan digitalisasi dan peningkatan kapasitas peritel tradisional, pengoperasian pusat layanan digital, serta peningkatan kinerja ekspor.

“Investasi jangka panjang Sampoerna yang merupakan bagian dari Philip Morris International ini merupakan bukti kepercayaan kami akan kepastian iklim investasi dan usaha di Indonesia. Saya berharap, investasi kami turut memperkuat posisi Indonesia sebagai destinasi investasi dari dalam dan luar negeri,” tegas Vassilis.

Produk tembakau inovatif bebas asap dikembangkan berdasarkan penelitian ilmiah dengan pendekatan pengurangan bahaya.

"Melalui inovasi berbasis sains dan teknologi, induk perusahaan kami, yaitu Philip Morris International (PMI) telah mengembangkan ragam produk tembakau inovatif bebas asap tanpa proses pembakaran sebagai upaya memperkenalkan alternatif yang lebih baik bagi perokok dewasa,” ujar Vassilis.

Selama lebih dari satu dekade, PMI telah berinvestasi lebih dari US$9 miliar untuk mengembangkan dan memperkenalkan produk tembakau inovatif bebas asap. Pengembangan ini melibatkan lebih dari 980 ilmuwan, insinyur, teknisi, dan staf pendukung, termasuk dari Indonesia.

Salah satu produk tersebut ialah perangkat pemanas tembakau bernama IQOS. Dengan mengedepankan penelitian ilmiah dan teknologi, IQOS memanaskan batang tembakau yang menggunakan tembakau asli tanpa pembakaran, sehingga mengurangi paparan zat berbahaya atau berpotensi berbahaya hingga rata-rata 90-95% lebih rendah dibandingkan dengan asap rokok.

“IQOS menggunakan perangkat elektronik untuk memanaskan tembakau, dan bukan membakarnya. Proses pemanasan berlangsung maksimal 350 derajat Celsius. Oleh karena itu, tidak ada api, abu, maupun asap,” papar Vassilis.

Ia menambahkan, produk tembakau inovatif bebas asap mengandung nikotin. Walaupun menyebabkan ketergantungan, nikotin bukan penyebab utama penyakit terkait merokok. Oleh karena itu, penghantaran nikotin dapat dilakukan tanpa melibatkan pembakaran.

 

Saat ini, produk bebas asap PMI sudah tersedia di 70 pasar di seluruh dunia. Vassilis mengatakan, berdasarkan data PMI pada September 2022, sekitar 13,5 juta konsumen dewasa di seluruh dunia telah beralih ke IQOS dan berhenti merokok.

Di Indonesia, IQOS telah diperkenalkan melalui skema uji pasar terbatas sejak tahun 2019 dan tersedia di kota-kota besar di Indonesia, yaitu Jakarta, Surabaya, Denpasar, Bandung, Medan, Pekanbaru, Palembang, Makassar, Balikpapan, Samarinda, dan kota-kota lainnya.

“Berdasarkan hasil riset ilmiah PMI dan lembaga independen, beralih sepenuhnya ke IQOS mengurangi bahaya dibandingkan dengan terus merokok,” tegas Vassilis.

Ia juga menyampaikan bahwa produk bebas asap tidak bebas risiko dan hanya ditujukan bagi perokok dewasa yang memutuskan untuk terus menggunakan produk tembakau atau produk nikotin lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×