kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Samudera Indonesia (SMDR) dan Sillomaritime (SHIP) Rajin Tambah Kapal Baru di 2022


Minggu, 18 September 2022 / 17:10 WIB
Samudera Indonesia (SMDR) dan Sillomaritime (SHIP) Rajin Tambah Kapal Baru di 2022
ILUSTRASI. Kapal kontainer milik?PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR).


Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten pelayaran tampak cukup gencar menambah armada kapal baru sepanjang tahun 2022.

PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR) misalnya, emiten ini sudah menerima satu kapal tanker baru pada tahun 2022, sedangkan satu kapal tanker baru lainnya sedang dalam proses pembuatan.

Direktur Utama Samudera Indonesia Bani Maulana Mulia menambahkan, pada September ini pihaknya akan menerima kedatangan satu kapal baru dari Jepang. Setelah itu, SMDR akan menerima kapal baru lagi sebanyak dua unit pada bulan Desember mendatang. Belum cukup, pada kuartal I-2023 nanti, SMDR bakal kedatangan satu kapal baru lagi.

“Kapal-kapal yang disebutkan tadi merupakan kapal peti kemas,” imbuh dia, Sabtu (18/9).

Manajemen SMDR sendiri menyediakan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 150 juta pada tahun ini. Selain untuk menambah jumlah kapal, capex tersebut digunakan untuk membeli peralatan pelabuhan, pergudangan, truk, dan lain-lain.

Baca Juga: Bos Samudera Indonesia (SMDR) Percaya Diri Melampaui Target Pendapatan US$ 1 Miliar

SMDR juga memakai capex tahun ini untuk melakukan investasi seperti mendirikan perusahaan patungan (joint venture) bersama mitra bisnisnya. Dalam berita sebelumnya, SMDR sempat disebut melakukan penjajakan kemitraan joint venture dengan mitra-mitra di industri perikanan, baik dari Indonesia maupun luar negeri.

Bani berujar, capex SMDR di tahun ini berasal dari kas internal perusahaan. Hal ini dapat dilakukan mengingat perusahaan tersebut memiliki posisi kas dan profitabilitas yang sangat mumpuni. “Kami juga mendapat fasilitas peminjaman dari bank yang tentu kami manfaatkan juga,” tukasnya.

Pihak SMDR yakin tren kenaikan harga komoditas ditambah kondisi freight rate yang masih tinggi bakal berpengaruh positif bagi kinerja emiten tersebut sampai akhir tahun nanti. SMDR pun mengincar pendapatan sebesar US$ 1 miliar pada tahun ini.

Sementara itu, PT Sillomaritime Perdana Tbk (SHIP) pada 14 September 2022 telah merealisasikan pembelian satu unit kapal Liquefied Natural Gas (LNG) Tanker berukuran 145.000 meter kubik bernama Golden Isaia. Transaksi pembelian ini dilakukan SHIP melalui anak usahanya, PT Golden Prima Maritim.

 

Dengan adanya pembelian kapal baru tersebut, sampai saat ini SHIP sudah menggunakan 65% dari total capex yang dianggarkan pada tahun ini sebesar US$ 100 juta. Penambahan kapal LNG tersebut diharapkan dapat memberi kontribusi pendapatan sebesar 10% dari total proyeksi pendapatan SHIP pada tahun ini.

“Sedangkan pencapaian pendapatan dan laba bersih perusahaan di semester I-2022 masing-masing sudah hampir 50% dari target pendapatan dan laba bersih untuk tahun 2022,” ungkap Direktur Keuangan Sillomaritime Perdana Hans Raymond Ekajaya dalam keterbukaan informasi, Jumat (16/9).

Baca Juga: Ekspansi Bisnis, PT Sillomaritime Perdana Tbk Menambah Kapal Baru LNG

Sejauh ini, SHIP telah mengoperasikan armada kapal dengan beragam fungsi dan jenis. Di antaranya Floating Storage Offloading (FSO), tanker minyak, tanker gas, dan offshore support vessel seperti harbour tug, supply vessel, crew boat, utility vessel, platform supply vessel, dan anchor handling tug supply.

Ketua Umum DPP Indonesian National Shipowners Association (INSA) Carmelita Hartoto berpendapat, emiten-emiten pelayaran memang cenderung lebih agresif dan terpacu untuk ekspansi bisnis, termasuk dalam hal penambahan jumlah kapal. “Selain untuk mempertahankan bisnis, ekspansi tersebut juga memanfaatkan momentum pulihnya perekonomian pasca pandemi,” tutur dia, Minggu (18/9).

INSA menilai, prospek industri pelayaran masih cukup positif di sisa tahun 2022, mengingat harga sejumlah komoditas terus memperlihatkan tren kenaikan sehingga permintaan jasa pengangkutan produk komoditas dengan kapal tergolong cukup masif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×