Reporter: Mona Tobing | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Pemerintah telah menunjuk 5 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk pengadaan bibit dan pupuk subsidi pada 2015. Penunjukkan itu dilakukan untuk mempercepat target swasembada pangan.
Salah satu BUMN yang ditunjuk adalah PT Sang Hyang Seri (SHS). Namun begitu sebagai BUMN penyalur benih subsidi, SHS mengaku belum dapat memenuhi kebutuhan benih secara nasional.
Direktur Utama SHS Istochri Utomo mengakui, perusahaannya siap tidak siap saat menerima penunjukkan sebagai penyalur benih pangan secara nasional. Sebab kapasitas produksi benih pabrik SHS saat ini belum maksimal.
Saat ini SHS memiliki 22 pabrik yang antara lain tersebar di Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Lampung dan Sumatera Utara. Jumlah belum cukup memenuhi kebutuhan benih nasional sebanyak 350.000 ton benih. SHS hanya mampu memenuhi 120.000 ton benih dari total kebutuhan benih nasional.
"Itu sebabnya kami merasa perlu ada pabrik baru di Sulawesi Selatan dan Lampung. Tapi nanti kita kaji dulu apakah Wapres (Wakil Presiden) setuju atau tidak," kata Istochri pada pekan ini. Sayang, ia masih enggan menyebut nilai investasi pabrik.
Istochri menyebut saat ini rata-rata kapasitas produksi pabrik SHS paling besar berkisar 30 ton sampai 35 ton. Sehingga untuk mencapai target benih hingga 350.000 ton diakui sulit. Selain SHS, dalam penyediaan benih, pemerintah juga menunjuk PT Pertani. Dari dua BUMN itu, SHS akan menyediakan benih sebanyak 60% dari kebutuhan nasional. Pertani sebanyak 40%.
Solusi dari penyediaan benih ini sementara adalah menjaring petani penangkar benih yang telah mandiri memproduksi benih nasional. Istochri menghitung jika mengandeng petani penangkar benih maka produksi benih dari SHS bisa bertambah sekitar 130.000 ton.
"Jadi total produksi benih kami bisa mencapai 260.000 ton," tandas Istochri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News