kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saratoga dikabarkan akan jual saham Tower Bersama (TBIG), ini kata pengamat


Rabu, 07 Juli 2021 / 19:16 WIB
Saratoga dikabarkan akan jual saham Tower Bersama (TBIG), ini kata pengamat
ILUSTRASI. Pekerja melakukan perawatan menara (tower) telekomunikasi milik PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) di Pulau Panggang, Kepulauan Seribu, Jakarta, Rabu (18/9/2019). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nz


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dua pemegang saham terbesar PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) dikabarkan sedang menjajaki potensi penjualan saham perusahaan menara telekomunikasi tersebut.

Mengutip Bloomberg, perusahaan ekuitas swasta PT Provident Capital Indonesia dan anak usaha perusahaan investasi PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG), yaitu PT Wahana Anugerah Sejahtera telah mengajukan proposal kepada bank terkait kemungkinan transaksi penjualan saham TBIG.

Adapun Wahana Anugerah Sejahtera memiliki 34% saham TBIG yang beredar sedangkan Provident Capital Indonesia memegang 22% saham perusahaan tersebut.

Baca Juga: Wijaya Karya (WIKA) mencatatkan kontrak baru Rp 10,5 triliun sampai Juni 2021

Menanggapi itu, Direktur Eksekutif ICT Institute, sekaligus pengamat teknologi Heru Sutadi mengatakan bisnis menara atau tower kini semakin kian ketat dan semakin bermunculan pemain yang lebih kuat.

Di sisi lain, tren bisnis tower diyakini akan semakin ciamik lantaran juga didorong dengan adanya teknologi 5G di Indonesia. 

“Sehingga langkah merger juga akan menjadi pilihan, namun tergantung bagaimana strategi perusahaan serta jodoh atau tidaknya perusahaan yang berencana merger itu,” ungkap Heru kepada Kontan.co.id, Rabu (7/7). 

Ia juga mengatakan bahwa langkah merger antara dua perusahaan menara besar bisa saja dilakukan misalnya saja antara Sarana Menara Nusantara (TOWR) dengan Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG). 

Baca Juga: Indointernet (EDGE) targetkan pembangunan date center fase 3-5 selesai tahun 2022

Apalagi, kedua perusahaan menara tersebut juga sudah listing di bursa efek Indonesia atau BEI. Sehingga ia menilai potensi merger bisa saja terjadi dan akan membuat posisi perusahaan menara semakin kuat. 

Sayangnya, ia belum menyebutkan berapa kira-kira potensi nilai valuasinya jika kedua perusahaan tersebut bergabung. Yang pasti, jika merger dilakukan maka akan memperkuat kinerja perusahaan menara. 

Selanjutnya: Dirumorkan jual saham Tower Bersama Infrastructure (TBIG), ini kata Saratoga

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×