Reporter: Vina Elvira | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen air minum dalam kemasan (AMDK), PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) berupaya mengejar pertumbuhan kinerja dua digit di sepanjang tahun ini. Berbekal kinerja apik selama kuartal I-2024, Manajemen CLEO meyakini target tersebut dapat tercapai di akhir tahun nanti.
Direktur CLEO Lukas Setio Wongso Wong menyatakan, realisasi laporan keuangan kuartal I-2024 masih sejalan dengan ekspektasi perusahaan. Bahkan, dari sisi laba bersih berhasil mencapai angka 92,5% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
“Jadi tentunya dari pencapaian kuartal I-2024 itu kami harapkan akan terus berlanjut sampai dengan akhir tahun,” ungkap Lukas, dalam Paparan Publik, Kamis (30/5).
Sebagai gambaran, CLEO mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 626,5 miliar selama tiga bulan pertama 2024. Angka itu lebih tinggi 37,6% year on year (yoy) dibandingkan Rp 455,3 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
Baca Juga: Gelar RUPST, Sariguna Primatirta (CLEO) Tebar Dividen Rp 60 Miliar
Manajemen CLEO mencatat, pertumbuhan penjualan ini masih didominasi oleh AMDK botol dengan porsi 54%. Meski demikian, untuk segmen produk non botol juga ada peningkatan positif.
Dengan demikian, hal ini mendorong profitabilitas Sariguna Primatirta. Di mana, dari sisi laba bersih melonjak 92,5% yoy menjadi Rp 115,3 miliar, dari sebelumnya Rp 59,9 miliar pada periode yang sama tahun lalu.
“Kami targetkan momentum pertumbuhan akan terus berlanjut pada kuartal kedua bahkan sampai dengan akhir tahun 2024, kami tetap bisa menjaga momen pertumbuhan dua digit tersebut,” imbuhnya.
Sebagai strategi pertumbuhan bisnis ke depan, CLEO juga melanjutkan agenda ekspansi pembangunan pabrik baru. Pada tahun ini, CLEO berencana membangun tiga pabrik yang berlokasi di Palu Sulawesi Tengah, Pontianak Kalimantan Barat, dan Pekanbaru Riau.
Saat ini pembangunan tiga pabrik baru tersebut sedang berjalan secara bersamaan dan ditargetkan untuk beroperasional di awal tahun 2025 mendatang.
Di sisi lain, CLEO juga akan terus fokus pada pengembangan produk-produk tambahan yang disesuaikan untuk memenuhi preferensi dan kebutuhan pasar yang terus berkembang.
Adapun, untuk merealisasikannya, CLEO menyiapkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (Capex) sebesar Rp 450 miliar. Sebagian besar dana capex tersebut digunakan untuk membangun pabrik baru.
Hingga kuartal pertama lalu, Manajemen CLEO sudah merealisasikan capex sebesar Rp 144 miliar atau setara 32% dari total dana yang dianggarkan tahun ini.
“Dan ini tentunya juga masih on progres dan sesuai dengan apa yang kami targetkan. Mengingat kuartal I-2024 kan masih berjalan tiga bulan dan kami masih on track dalam capex kami,” tambah Direktur CLEO Nio, Eko Susilo.
Sebagai tambahan informasi, per April 2024, CLEO mengoperasikan 31 pabrik yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia. CLEO juga memiliki lebih dari 300 jaringan distribusi dan 5.000 mitra distribusi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News