Reporter: Femi Adi Soempeno, Bloomberg |
MUMBAI. Harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) anjlok ke level yang paling rendah dalam bulan ini ditengah kabar persediaan kelapa sawit Malaysia, negara penghasil kelapa sawit terbesar kedua di dunia, kemungkinan meningkat karena ekspornya anjlok.
Harga kontrak kelapa sawit untuk untuk pengiriman November anjlok sebesar 0,5% menjadi 2.497 ringgit atau US$ 796 per ton di Malaysia Derivatives Exchange. Asal tahu saja, ini merupakan level harian terendah sejak 30 Juli 2010 lalu.
"Ekspor produk kelapa sawit tidak terlihat menjanjikan dan kemungkinan akan berdampak bagi peningkatan persediaan," kata Ivy Ng, Analis CIMB Investment Bank Bhd. Menurutnya, pasar eksternal maupun lemahnya harga minyak mentah tidak menyokong pasar kelapa sawit.
Ekspor palm oil dari Malaysia pada periode 1-25 Agustus 2010 anjlok sebesar 7,6% dari periode yang sama pada bulan sebelumnya menjadi 992.319 ton. Sepanjang 1-25 Juli 2010 lalu, Malaysia mengapalkan 1.074.329 ton. Hal ini dicuatkan oleh Intertek Testing Services.
"Kami tidak melihat adanya suplai potensial maupun permintaan yang melejit dalam 12 bulan ke depan seiring dengan tingkat persediaan kelapa sawit di Malaysia tidak terancam tergerus," kata ECM Libra Capital Sdn. melalui laporannya hari ini.
Di Dalian Commodity Exchange, kelapa sawit untuk mengiriman Mei 2011 terkikis 0,6% menjadi 7.112 yuan atau US $ 1.046 per ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News