kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sawit Sumbermas optimistis bisnis sawit terdongkrak di 2020


Rabu, 20 November 2019 / 20:54 WIB
Sawit Sumbermas optimistis bisnis sawit terdongkrak di 2020


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS) mengaku tahun 2019 ini menjadi periode yang menantang bagi industri minyak sawit (CPO). Penurunan harga sudah dirasakan sejak akhir tahun lalu hingga pertengahan tahun ini.

Namun harga komoditas sawit berangsur naik, sehingga tren bisnis ini dipercaya menguat. Dimana permintaan CPO dunia diprediksi akan ada kenaikan paling tidak sebanyak 5 juta ton di tahun 2020 nanti.

Baca Juga: Sawit Sumbermas (SSMS) tetap optimistis menghadapi sisa tahun 2019

Swasti Kartikaningtyas, Sekretaris Perusahaan SSMS bilang beberapa waktu terakhir harga mengalami peningkatan saja, perusahaan sudah melihatnya sebagai sinyalemen positif untuk industri. Ditambah adanya rencana penerapan bahan bakar B30 di Indonesia dan B20 di Malaysia tentunya akan meningkatkan permintaan komoditas tersebut.

"Penerapan B20 dan B30 ini kami harapkan juga diikuti oleh negara-negara lain, selain akan meningkatkan permintaan terhadap CPO juga akan membawa trend untuk menggunakan energi terbarukan," terangnya kepada Kontan.co.id, Rabu (20/11).

SSMS berharap sinyalemen positif ini terus berlangsung sehingga industri sawit bisa menggeliat kembali. Untuk segi produksi tandan buah sawit segar (TBS), perusahaan menargetkan produksi rata-rata 35 ton per hektare di tahun 2020 nanti dengan oil extraction rate (OER) 25%.

Baca Juga: Pelaku industri sawit optimis harga CPO memiliki tren positif

Dengan luas lahan sawit SSMS yang mencapai 82.500 hektar, diperkirakan produksi TBS tahun depan mencapai 2,88 juta ton.

"Sedangkan untuk CPO kami menargetkan ada peningkatan produksi sekitar 25% dari tahun 2019," sebut Swasti.

Adapun target produksi minyak sawit sampai akhir tahun nanti 457.933 ton, dengan target tersebut SSMS diperkirakan mengerek produksi hingga 572.416 ton di tahun 2020.

Sementara sampai akhir September 2019 produksi CPO perseroan mencapai 320.566 ton atau sekitar 70% dari target produksi tahun ini. Perihal nilai penjualan, manajemen belum dapat membeberkannya mengingat fluktuasi komoditas yang menguat.

Baca Juga: Permintaan ekspor CPO meningkat, industri mengenjot produksi

Sampai akhir tahun ini, perseroan tampaknya bakal merevisi proyeksi pertumbuhan bisnisnya. Dimana akhir tahun lalu manajemen sempat mematok pertumbuhan bisnis sekitar 10%. "Karena belum final kalkulasinya, kami perkirakan tahun ini sekitar 5%-7% saja," terang Swasti.

Manajemen mengaku periode 2019 ini industri kelapa sawit mendapat banyak hambatan untuk menggenjot kinerjanya.

Mengulik laporan keuangan perseroan sampai kuartal-III tahun 2019 penjualan bersih tercatat sebanyak Rp 2,41 triliun atau turun 16% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 2,89 triliun.

Baca Juga: Sawit Sumbermas targetkan sertifikasi RSPO dan ISPO sepenuhnya tahun 2020

Sementara beban pokok penjualan mengalami kenaikan 21% year on year (yoy) di sembilan bulan pertama ini menjadi Rp 1,74 miliar.

Hal tersebut menggerus perolehan laba kotor 53% yoy menjadi Rp 676,26 miliar di kuartal ketiga tahun ini. Pos beban keuangan dan lainnya meningkat, sehingga SSMS sampai akhir September memperoleh rugi bersih Rp 1,36 miliar padahal pada periode yang sama tahun lalu perusahaan masih memperoleh laba bersih Rp 392,6 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×