kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.086.000   26.000   1,26%
  • USD/IDR 16.495   0,00   0,00%
  • IDX 7.629   -138,24   -1,78%
  • KOMPAS100 1.066   -21,70   -2,00%
  • LQ45 770   -13,67   -1,74%
  • ISSI 264   -3,56   -1,33%
  • IDX30 400   -6,24   -1,54%
  • IDXHIDIV20 467   -6,08   -1,28%
  • IDX80 117   -1,60   -1,34%
  • IDXV30 130   0,27   0,21%
  • IDXQ30 130   -1,70   -1,29%

SCG Catatkan Pendapatan Konsolidasi Rp 55,9 Triliun pada Kuartal I 2023


Rabu, 03 Mei 2023 / 14:21 WIB
SCG Catatkan Pendapatan Konsolidasi Rp 55,9 Triliun pada Kuartal I 2023
ILUSTRASI. Siam Cement Group (SCG) membukukan pendapatan sebesar US$ 3,80 miliar di kuartal I 2023. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Siam Cement Group (SCG) membukukan pendapatan sebesar US$ 3,80 miliar atau setara Rp 55,90 triliun (Kurs Rp 14.700/USD) di kuartal I 2023 atau meningkat 5% dibandingkan kuartal IV 2022 dan laba sebesar US$ 487 juta atau Rp 7,18 triliun. 

Perolehan laba ini termasuk keuntungan dari penyesuaian nilai wajar (fair value adjustment) dari investasi di SCG Logistics, setelah transaksi merger SCGJWD Logistics dalam bisnis Bahan Bangunan Semen sebesar US$ 353 juta atau setara Rp 5,19 triliun. 

Roongrote Rangsiyopash, Presiden dan CEO SCG menjelaskan kinerja di kuartal I 2023 mengalami  peningkatan dari kuartal sebelumnya. Beberapa faktor yang meningkatkan realisasi keuangan di awal tahun ini ialah peningkatan penjualan di semua unit bisnis, penyebaran bahan kimia yang lebih tinggi, pemulihan pasar konstruksi, dan peningkatan pariwisata. 

“Hal tersebut mendorong permintaan yang lebih tinggi untuk semen, bahan bangunan, dan kemasan di Thailand, ditambah dengan penurunan harga batu bara dan pengurangan biaya melalui penggunaan bahan bakar alternatif dan energi matahari yang lebih besar dalam operasi bisnis.” ujar Roongrote dalam keterangan resmi, Rabu (3/5). 

Baca Juga: SCG Indonesia Olah Sampah Menjadi Bahan Bakar Alternatif

Namun jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya, pendapatan dari penjualan SCG di kuartal I 2023 turun sebesar 16%, terutama dari bisnis bahan kimia. Sementara itu, laba tidak termasuk item tambahan turun sebesar 42% yoy yang disebabkan oleh volume penjualan dan pendapatan ekuitas yang lebih rendah di bisnis bahan kimia, serta biaya energi yang lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya.

Pada kuartal I 2023, pendapatan SCG dari penjualan produk dan layanan bernilai tambah tinggi (High-Value Added /HVA ) mencapai US$ 1,2 miliar atau  Rp 17,84 triliun menyumbang 33% dari total pendapatan.

Pendapatan SCG dari operasi di luar Thailand, termasuk penjualan ekspor dari Thailand, tercatat sebesar US$  1,53 miliar atau setara Rp 22,62 triliun. Realiasi ini sebesar 42% dari total pendapatan konsolidasi. 

Untuk operasi SCG di ASEAN (kecuali Thailand), pendapatan yang diraih turun 20% YoY atau menjadi US$ 653 juta (Rp9,62 triliun) di mana  perolehan ini 17% dari total pendapatan SCG. Ini termasuk penjualan dari operasi lokal di setiap pasar ASEAN dan impor dari operasi Thailand. 

Per 31 Maret 2023, total aset SCG adalah sebesar US$ 27,09 miliar, sedangkan total aset SCG di ASEAN (ex-Thailand) adalah US$ 12,08 miliar atau setara 45% dari Total aset konsolidasi SCG.

Khusus untuk SCG di Indonesia, SCG melaporkan pendapatan sebesar US$ 283 juta atau Rp 4,16 triliun, perolehan ini turun 33% yoy terutama dari bisnis Kertas Kemasan (FajarPaper) dan ekspor yang lebih rendah dari Thailand.

Roongrote menilai, mengenai pasar ASEAN, pemulihan tampaknya membutuhkan lebih banyak waktu. Suku bunga tinggi dan tingkat inflasi terus berdampak pada sektor real estate di beberapa negara. Sementara itu, perekonomian global masih rentan, terutama di Amerika Serikat dan Eropa, dengan risiko perlambatan ekonomi akibat krisis inflasi, tingginya suku bunga, dan fluktuasi harga energi.

Di segmen bisnis energi hijau, Thammasak Sethaudom, Wakil Presiden Eksekutif SCG menambahkan tren global terhadap pelestarian lingkungan dan harga listrik yang tinggi, mendukung bisnis SCG Cleanergy. 

“SCG Cleanergy merupakan perusahaan penyedia perdagangan listrik energi bersih end-to-end untuk sektor publik, bisnis, dan industri, telah terus tumbuh dan diterima dengan baik,” ujarnya. 

Di sisi segmen bisnis kimia, Tanawong Areeratchakul, CEO dan Presiden SCG Chemicals Public Company Limited atau SCGC, mengungkapkan total penjualan SCGC meningkat karena kesiapan dan kemampuan untuk beradaptasi secara efektif dengan kondisi pasar. 

“Selain itu, permintaan produk kimia meningkat setelah China dibuka kembali,” terangnya. 

Baca Juga: Siam Cement Group (SCG) Ekspansi ke Bisnis Energi Terbarukan

Kemudian di segmen bisnis bahan bangunan, Nithi Patarachoke, Presiden SCG Cement-Building Materials Business, menjelaskan, kinerja bisnis bahan bangunan semen telah meningkat karena pemulihan ekonomi secara bertahap dan pengurangan biaya dengan meningkatkan penggunaan bahan bakar alternatif, dari 34% di tahun lalu menjadi 38% di awal 2023. 

Selain itu, pihaknya juga meningkatkan penggunaan energi matahari dari 177 megawatt tahun lalu menjadi 179 megawatt pada kuartal I 2023. Seiring dengan berkembangnya inovasi hijau, penggunaan 'SCG Hybrid Structural Cement' untuk membantu mengurangi pemanasan global telah meningkat sebesar 50%, membantu mengurangi emisi karbon dioksida dalam proses produksi hingga lebih dari 80.000 ton di kuartal I, setara dengan menanam 8 juta pohon.

Wichan Jitpukdee, Chief Executive Officer SCG Packaging Public Company Limited atau SCGP, menambahkan hasil operasi SCGP telah meningkat karena kemampuannya memenuhi permintaan domestik untuk kemasan dan pemulihan industri pariwisata. 

“Selain itu, SCGP bersiap untuk berinvestasi di Starprint Vietnam Joint Stock Company (SPV), salah satu produsen karton lipat offset, kotak kaku (rigid box), dan kemasan mewah terkemuka di Vietnam, yang memiliki basis klien terkemuka dan rekam jejak hubungan komersial jangka panjang dengan perusahaan multinasional dan nasional ternama,” ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×