Reporter: Evilin Falanta | Editor: Test Test
JAKARTA. Sardjono Jhony T, Direktur Utama PT Merpati Nusantara Airlines menyatakan pesawat Merpati MA-60 dalam kondisi baik sebelum mengalami kecelakaan di Kaimana, Papua Barat, Sabtu (7/5) pekan lalu. "Saya mengklarifikasi bahwa peristiwa jatuhnya pesawat Merpati MA-60 bukan disebabkan oleh kesalahan kondisi pesawat," kata Sardjono Jhony saat ditemui di kantor Kementerian BUMN, Senin (9/5).
Menurutnya, pesawat ini tidak mengalami ledakan atau patah sayap. Sehingga, peristiwa terceburnya pesawat ke laut menurutnya murni karena kecelakaan akibat cuaca buruk. Lanjutnya, kondisi cuaca di Nabire akhir pekan lalu kurang baik," jelas Sardjono.
Pesawat Merpati MA-60 buatan Xian Aircraft Industry Co ini didatangkan pada 6 Desember 2010 lalu dan dinyatakan layak terbang lantaran telah memenuhi standar sertifikasi manufaktur pesawat baik di China maupun di Indonesia.
Sebelumnya, pesawat ini beroperasi untuk rute ke Bali dan Nusa Tenggara. Namun, sejak 6 Maret silam, Merpati membuka penerbangan rute ke Papua. Sardjono mengakui, insiden ini berdampak negatif terhadap kinerja perusahaan. "Saat ini sudah ada pembatalan kontrak dari daerah, penumpang pun jadi ragu untuk naik pesawat dengan menggunakan Merpati MA-60," lanjut Sardjono.
Hingga kini, jumlah korban yang tewas dalam kecelakaan Merpati MA 60 sudah mencapai 25 orang. Sebanyak 22 korban sudah ditemukan dan telah dievakuasi. Sementara tiga korban lainnya belum ditemukan, yaitu seorang penumpang dan dua orang pilot.
Menurut Sardjono, proses identifikasi sudah selesai dilakukan. Selanjutnya, kotak hitam pesawat akan segera dibawa oleh Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News