kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sedang proses lelang, kontrak pembangunan jargas ditarget Februari 2021


Jumat, 04 Desember 2020 / 17:02 WIB
Sedang proses lelang, kontrak pembangunan jargas ditarget Februari 2021
ILUSTRASI. Pekerja menyelesaikan pemasangan meteran jaringan gas rumah tangga (jargas). ANTARA FOTO/Rahmad/foc.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah berencana membangun jaringan gas bumi untuk rumah tangga (jargas) pada tahun 2021 sebanyak 120.776 sambungan rumah (SR) yang tersebar di 21 kabupaten/kota.

Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas Kementerian ESDM Alimuddin Baso menyampaikan, rencana pembangunan jargas tahun 2021 saat ini dalam proses lelang dan diharapkan calon pemenangnya dapat ditetapkan pada minggu ke-3 Januari 2021. Selanjutnya akan dilakukan penandatanganan kontrak pada bulan Februari 2021. 

Ali bilang, Jargas merupakan salah satu proyek strategis nasional, sebagai bentuk komitmen Pemerintah untuk menyediakan energi yang bersih dan murah bagi masyarakat, serta bersumber dari dalam negeri. Manfaat jargas antara lain mengkoreksi impor dan subsidi LPG yang kian tinggi dari tahun ke tahun, karena kemampuan produksi LPG hanya sekitar 25% dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri.

"Masyarakat juga mendapat benefit (jargas) dari pengurangan biaya yang dikeluarkan. Memang harga rata-rata jargas saat ini Rp 4.250 per meter kubik ekuivalen dengan harga LPG 3 kg. Namun dengan regulasi dan studi yang sedang dilaksanakan saat ini, jargas bisa dikembangkan ke aspek komersil dan industri melalui skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU)," papar Ali dalam keterangan tertulis, Jum'at (4/12).

Mengingat pembangunan jargas diharapkan rampung dalam kurun waktu satu tahun, Ali mengharapkan dukungan dan sinergi Pemda, K/L dan BUMN, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS), KAI dalam proses pembangunan ini. Antara lain terkait kemudahan pengurusan perizinan dan pengenaan biaya sesuai ketentuan yang berlaku.

"Kami juga ingin declare bahwa Ditjen Migas tidak akan mengambil manfaat pribadi dari kegiatan ini.  Ini penting kita jaga karena dalam pergerakan ini begitu dinamis, maka faktor integritas harus dijaga semua pihak," tegas Ali.

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2020-2024, pembangunan jargas termasuk salah satu proyek strategis nasional. Ini merupakan upaya Pemerintah meningkatkan pemanfaatan gas untuk dalam negeri, mengurangi impor LPG sebesar 603.720 ribu ton per tahun, penghematan subsidi LPG sebesar Rp 297,55 miliar per tahun, serta menghemat pengeluaran energi masyarakat Rp 386 miliar per tahun.

Baca Juga: Tahun depan, pemerintah bangun 120.776 SR jargas di 21 Kabupaten/Kota

Kriteria suatu kota dapat dibangun jargas adalah ketersediaan suplai gas, ketersediaan infrastruktur gas dan adanya pasar. Hingga akhir 2019, jargas yang telah terbangun mencapai 400.269 sambungan rumah (SR) di 17 provinsi yang tersebar di 49 kabupaten/kota.

Untuk 2021, sebagian besar jargas yang akan dibangun ini berlokasi di Jawa Timur dan Jawa Barat. Lokasi pembangunan jargas di Jawa Timur adalah Kabupaten Bojonegoro (10.000 SR), Kabupaten Lamongan (5.935 SR), Kota Surabaya (6.088 SR), Kabupaten Sidoarjo (11.418 SR), Kota Mojokerto (5.699 SR), Kabupaten Mojokerto (5.935 SR), Kabupaten Jombang (6.137 SR), Kabupaten Pasuruan (5.750 SR), Kota Pasuruan (7.003 SR), Kabupaten Probolinggo (5.737 SR) dan Kota Probolinggo (5.080 SR).

Untuk Jawa Barat, lokasi pembangunan jargas adalah Kabupaten Karawang (3.053 SR), Kabupaten Subang (5.488 SR), Kota Cirebon (4.515 SR) dan Kabupaten Cirebon (3.758 SR).

Sementara daerah lain yang dibangun jargas adalah Kabupaten Aceh Utara (3.510 SR), Kota Lhokseumawe (3.000 SR), Kabupaten Aceh Timur (5.016 SR), Kabupaten Banyuasin (6.889 SR), Kabupaten Banggai (5.005 SR) dan Kabupaten Wajo (5.750 SR).

Kepala Sub Direktorat Perencanaan dan Pengadaan Pembangunan Infrastruktur Migas  Wahyudi Akbari menyampaikan, besaran SR sudah didasarkan pada hasil survei "Tahun 2019 sudah disusun FEED dan DEDC. Kita juga telah meminta dukungan daerah terhadap FEED dan DEDC ini melalui penandatanganan berita acara dengan pemerintah daerah," pungkasnya.

Selanjutnya: Realisasi pembangunan jaringan gas PGN sudah mencapai 90%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×