kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Segmen Residensial, Hotel dan Ritel Diproyeksi Lanjutkan Pertumbuhan Tahun Ini


Kamis, 01 Februari 2024 / 18:05 WIB
Segmen Residensial, Hotel dan Ritel Diproyeksi Lanjutkan Pertumbuhan Tahun Ini
ILUSTRASI. Properti Masih Tumbuh Positif: Pembangunan perumahan di Bogor, Jawa Barat, Kamis (2/7). Pengamat menilai properti seperti landed house masih tumbuh positif, terutama rumah pertama. KONTAN/Baihaki/2/7/2020


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengamat Properti Anton Sitorus menuturkan pemulihan pasar properti akan terus berlanjut tahun 2024.

Dalam acara Sinar Mas Land Property Outlook 2024 di BSD City, Kamis (1/2), Anton memaparkan ada beberapa opini yang berkembang akibat dinamika politik di masa Pemilu 2024.

"Opini yang membayangi pasar properti ini antara lain, aktivitas pasar melambat, pengembang menunda peluncuran proyek baru, buyer dan investor mengambil sikap “wait and see”, ketidak-pastian (uncertainty) meningkat, dan sentimen pasar melemah dan cenderung negatif. Tapi apa benar kondisinya selalu begitu?" Ujarnya.

Baca Juga: Sinar Mas Land Optimistis Industri Properti Tumbuh Positif di Tahun 2024

Sebaliknya, Anton menguraikan bahwa pemulihan dan peningkatan akan terus terjadi di pasar properti tahun 2024. Namun memang, perbaikan ini terjadi di segmen tertentu saja.

Dia mencatat, sektor residensial, hotel serta ritel terus akan melanjutkan pertumbuhan. Pada 2023 lalu, Anton melihat sebagai periode kelanjutan recovery dari slump akibat pandemik.

Hal ini ditandai dengan sektor perumahan alias landed property yang masih menjadi primadona dan kontributor penjualan terbesar. Tak hanya itu, landed property tetap menjadi incaran utama investor. 

Lalu, kenaikan trafik mall di tahun 2023 juga membantu rebound occupancy sama halnya pertumbuhan hotel yang mulai mendekati level pre-pandemik. 

Baca Juga: Optimistis Industri Properti Tumbuh Positif, BSDE Targetkan Prapenjualan Rp 9,50 T

"Di segmen office, masih negatif permintaannya karena banyak kantor yang konsolidasi dan efisiensi. Lagi-lagi pandemi mempengaruhi bisnis yang ada, okupansi anjlok. Sektor apartemen juga masih chalenging (menantang)," imbuhnya.

Segmen lahan industri pada 2023 dinilai menurun dibandingkan dengan 2022. Namun lebih stabil jika dibandingkan dengan tahun 2020 dan 2021. Hal ini terjadi karena suplai yang juga terbatas.

Anton memproyeksi di tahun 2024, pasar properti masih terus bertumbuh. Election spending akan mengalir ke sektor bisnis (properti), penjualan kemungkinan akan terfokus di segmen atas, dan motif pembelian properti akan lebih banyak didominasi oleh investasi.

"Yang menjadi leading sectors di tahun 2024 adalah landed housing, shopping mall dan hotel," ujarnya.

Ia melanjutkan, insentif PPNDTP juga berpotensi mendongkrak daya beli. Sejak pertama kali diluncurkan oleh pemerintah pada waktu kondisi pandemik di tahun 2021, insentif PPN DTP (dan juga insentif pelonggaran rasio LTV), dinilai Anton, sudah terbukti memberikan pengaruh positif bagi daya beli konsumen sehingga membantu peningkatan penjualan properti di Indonesia.

Ia berpendapat, pasar berharap program insentif tersebut bisa diberikan dalam periode waktu yang cukup panjang agar pengembang maupun pembeli bisa memanfaatkannya secara maksimal dengan persiapan yang cukup. 

Baca Juga: Kasus Evergrande Dilihat Tak Akan Berdampak Negatif ke Emiten di Tanah Air

Secara khusus bagi segmen menengah-bawah, insentif fiskal mungkin perlu diberikan secara terstruktur dan terencana untuk meningkatkan daya beli dengan metode dan cara yang inovatif, contohnya tax exemption khusus bagi pembelian low-cost apartments.

Dengan demikian, faktor pendukung tren pembelian properti tahun 2024 adalah kestabilan ekonomi, election spending yakni pertumbuhan bisnis terkait mendorong likuiditas dan money circulation dan potensi meningkatnya discretionary expenses.

Lalu, stimulus dan insentif Pemerintah yang mendorong motivasi pembelian properti terutama untuk end-users. Investor kemungkinan juga memanfaatkannya (window of opportunity) dan menjadi potensi bagi pengembang untuk memaksimalkan penjualan (existing stock clearance). 

"Untuk 2024, profil pembeli dominan akan diisi segmen middle-up and upper class dengan tipe produk rumah klaster, modern ruko/rukan, exclusive townhouse. Dan memilih daerah berkembang dengan investasi aman," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×