Reporter: Muhammad Julian | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Belum lama ini, Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memutuskan untuk menaikkan target produksi batubara tahun ini.
Jika sebelumnya pemerintah hanya menargetkan produksi batubara di 2021 sebesar 550 juta ton, kini target tersebut naik menjadi 625 juta ton. Hal ini tertuang dalam Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No.66.K/HK.02/MEM.B/2021 tentang Perubahan Atas Keputusan Menteri ESDM No.255.K/30/MEM/2020 tentang Pemenuhan Kebutuhan Batu Bara Dalam Negeri Tahun 2021. Adapun, penambahan 75 juta ton akan dikhususkan untuk ekspor.
Bersamaan dengan hal ini, beberapa emiten produsen batubara menimbang rencana untuk mengungkit produksi batubara. Sekretaris Perusahaan PT Golden Energy Mines Tbk, Sudin Sudirman mengatakan, GEMS tengah menunggu persetujuan Kementerian ESDM atas revisi Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) yang telah diajukan untuk mengungkit .
Baca Juga: Begini kemajuan sejumlah proyek prestisius milik Bukit Asam (PTBA)
Kalau nanti disetujui, rencananya kuota produksi batubara tambahan yang didapat akan dipasarkan ke target pasar eksisting seperti China, India, dan negara-negara ASEAN. Hanya saja, Sudin enggan menyebut berapa kuota produksi tambahan yang diincar oleh perusahaan. “Belum bisa disampaikan karena sedang proses revisi RKAB, tunggu persetujuan dulu,” ujar Sudin kepada Kontan.co.id (30/4).
Menurut catatan Kontan.co.id, sebelumnya GEMS mencanangkan target awal untuk memproduksi sebanyak 33,4 juta ton batubara. Sepanjang kuartal pertama tahun ini, GEMS sudah mencatatkan produksi 8,9 juta ton batubara, naik 6% dari realisasi periode sama tahun lalu.
Setali tiga uang dengan GEMS, PT Harum Energy Tbk (HRUM) juga berencana untuk meningkatkan produksi batubara untuk tahun ini. Bila sebelumnya HRUM mencanangkan target pertumbuhan produksi sebesar 25%, kini HRUM berencana mengejar pertumbuhan sebesar 30% dari realisasi produksi tahun lalu.
Direktur Utama HRUM, Ray Antonio Gunara menuturkan, rencana peningkatan produksi tersebut merupakan target yang masih tergantung pada hasil revisi RKAB di pertengahan tahun ini dan akan ditinjau kembali melihat situasi pasar.
Baca Juga: Sariguna Primatirta (CLEO) catat pertumbuhan laba pada kuartal I
“Produksi batubara Perusahaan masih dipasarkan ke area Asia-Pacific, seperti Tiongkok, Thailand, Bangladesh dan Pakistan,” ujarnya saat dihubungi Kontan.co.id Jumat (30/4).
Mengutip laporan dan analisis pembahasan kinerja tahun 2020 HRUM, realisasi produksi batubara HRUM di tahun 2020 mencapai 2,8 juta. Ray bilang, realisasi produksi batubara HRUM di sepanjang kuartal I 2021 kurang lebih setara dengan volume produksi batubara HRUM di kuartal I tahun lalu. Mengintip laporan dan analisis pembahasan perusahaan, realisasi produksi batubara HRUM di kuartal I tahun lalu mencapai 900.000 metrik ton.