kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sejumlah perusahaan bakal pangkas produksi batubara, ADRO dan BUMI masih kejar target


Kamis, 02 Juli 2020 / 12:11 WIB
Sejumlah perusahaan bakal pangkas produksi batubara, ADRO dan BUMI masih kejar target
ILUSTRASI. Alat berat atau dump truck pama persada mengeruk dan membawa batubara di pertambangan PT Adaro Indonesia ditambang Tutupan Tabalong Kalimantan Selatan (19/6). Kapasitas pruduksi Adaro di tiga tambang Tutupan,Paringin,dan Wara sebesar 38.000.000 hingga akh


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) menyatakan sejumlah produsen besar (major producers) anggotanya telah berencana untuk melakukan pemotongan produksi tahun 2020 sebesar 15%-20% dari rencana awal.

Langkah itu dilakukan untuk menjaga profitabilitas, dengan mempertimbangkan kondisi harga yang masih tertekan serta permintaan (demand) di pasar batubara yang belum membaik.

Baca Juga: Perkuat bisnis, beberapa anak usaha Indika Energy (INDY) lakukan transaksi afiliasi

Namun, pemangkasan tingkat produksi itu tampaknya belum menarik bagi produsen batubara terbesar, yakni PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO).

Head of Corporate Communication ADRO, Febriati Nadira menyatakan, pihaknya masih yakin bisa mengejar target yang ditetapkan di awal tahun. Sehingga, ADRO masih optimistis bisa mencapai tingkat produksi di level 54 juta - 58 juta ton.

"Sampai saat ini belum ada perubahan panduan produksi Adaro 2020, yaitu 54 juta ton-58 juta ton," kata Nadira kepada Kontan.co.id, Rabu (1/7) malam.

Senada, Direktur dan Sekretaris Perusahaan BUMI Dileep Srivastava menyampaikan, pihaknya belum berniat untuk menurunkan target produksi. Dileep bilang, BUMi masih mengejar produksi di level 85 juta-90 juta ton di tahun ini.

Baca Juga: Jika ada pemotongan produksi batubara, target setoran PNBP minerba sulit tercapai

"Tidak ada perubahan dalam panduan tahun 2020 yang diberikan sebelumnya. Pedoman 2020 kami saat ini untuk produksi batubara tidak berubah, pada 85 juta - 90 juta ton," kata Dileep.

Seperti diketahui, BUMI membawahi PT Arutmin Indonesia dan PT Kaltim Prima Coal (KPC), yang menjadi produsen batubara terbesar di Indonesia.

Pada tahun ini, KPC kapasitas produksi KPC berada di level 60 juta - 65 juta ton. Sedangkan Arutmin Indonesia sebanyak 28 juta - 30 juta ton.

Baca Juga: Duh, pengadaan batubara PLN 10 tahun terakhir diduga kemahalan Rp 100 triliun

Dileep mengklaim, meski pada pandemi covid-19, tapi hingga saat ini kinerja produksi dan penjualan batubara BUMI masih terjaga sesuai rencana.

"Produksi dan penjualan kami berada di jalur yang normal saat ini, terlepas dari tantangan sekarang," pungkas Dileep.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×