Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah perusahaan farmasi nasional bahu-membahu menanggulangi pandemi corona dengan turut serta produksi obat pendukung penyembuhan Covid-19.
Sebut saja emiten farmasi pelat merah, PT Indofarma Tbk (INAF) yang memproduksi Oseltamivir. Lebih jelasnya, Oseltamivir adalah Tamiflu, obat untuk flu burung. Saat ini Oseltamivir menjadi pilihan dari para ahli. Adapun hanya Indofarma memegang izin produksi.
Direktur Keuangan Indofarma, Herry Triyatno menjelaskan produksi Oseltamivir sebanyak 500.000 butir telah selesai dan didistribusikan ke Kementerian Kesehatan, Dinas Kesehatan, Rumah Sakit Pemerintah. "Karena keterbatasan kami belum dijual bebas di Apotik," jelasnya kepada Kontan.co.id, Kamis (30/4).
Baca Juga: Penjualan Kalbe Farma (KLBF) di kuartal I 2020 tumbuh 8,01%
Herry mengungkapkan malam ini bahan baku Oseltamivir yang kedua direncanakan tiba, sebanyak 75 kilogram (kg) dari India. Dengan demikian, pekan depan Indofarma dapat memasok lebih banyak lagi untuk kebutuhan penanggulangan corona.
Adapun di pekan depan, Herry bilang Indofarma akan mendapat bahan baku Oseltamivir lagi sebanyak 75 kg dari India untuk memenuhi supply di bulan-bulan berikutnya.
Herry tidak menentukan berapa pastinya harga jual Oseltamivir jika dilakukan dengan skema B2b, dia hanya menerangkan harganya belasan ribu rupiah per butir. Herry menegaskan sampai hari ini Indofarma belum menaikkan harga jual, sekalipun ada kenaikan harga bahan baku, kurs, dan biaya transportasi.
Perusahaan lainnya adalah PT Neumedik Jaya yang mengklaim obat herbalnya Avimac bisa mempercepat penyembuhan Corona. Asal tahu saja, Neumedik Jaya merupakan sister company PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA), emiten distributor alat kesehatan.
Baca Juga: Atasi corona, Kalbe Farma (KLBF) gencar gandeng mitra strategis demi kembangkan riset
Sebagai informasi, Avimac adalah obat herbal dari tanaman Melaleuca Alternifolia atau tea tree sebagai obat penangkal virus Demam Berdarah (DBD) dan malaria. Pada dasarnya produk ini untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
Direktur Itama Ranoraya, Pratoto Raharjo menjelaskan saat ini perusahaan sedang meminta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) segera mengeluarkan izin edar obat Avimac.
"Jikalau izin edar sudah keluar, Neumedik Jaya siap untuk produksi sejuta butir obat dalam sebulan atau bahkan dua minggu. Sejauh ini Neumedik sudah produksi sampel obat lebih hingga 63.000 butir," jelasnya.
Baca Juga: Permintaan Melonjak, Phapros (PEHA) Kejar Produksi 1 Juta Boks Multivitamin
Adapun IRRA juga mengklaim siap mendistribusikan obat tersebut skala nasional untuk membantu menanggulangi Corona.
Pratoto menjelaskan, produksi Avimac ditunjang juga dengan pohon tea tree yang sudah berhasil ditanamkan di dalam negeri. "Kami sudah menanamnya di Cilacap dan Purwokerto," ujar Pratoto.
Pada 7 April 2020, Pratoto menjelaskan obat Avimac sudah disumbangkan ke BNPB sebanyak 100 botol atai 3.000 butir obat untuk bisa digunakan pasien Covid-19 di Wisma Atlet.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News