Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sudah menyetujui lebih dari 480 Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) perusahaan tambang batubara hingga saat ini. Namun, masih ada sekitar 300-an RKAB yang masih dalam proses persetujuan.
Direktur Pengembangan Pengusahaan Batu Bara Kementerian ESDM, Lana Saria mengungkapkan hingga saat ini baru sekitar 480 RKAB dari 800 RKAB yang sudah disetujui. Sehingga menurut hitungan Kontan, masih ada sekitar 300an RKAB lagi yang masih dalam proses.
“Ini belum semua karena masih ada yang belum bayar piutang jadi ditolak, PPM (pengembangan dan pemrbedayaan masyarakat) nya belum beres, urusan MODI juga belum terdaftar direksinya jadi itu masih kita kembalikan nanti dia perbaiki lagi,” ujarnya ditemui di Gedung Kementerian ESDM, Senin (29/1).
Baca Juga: Harga Masih Downtrend, Simak Rekomendasi Saham Emiten Batubara Ini
Lana menyatakan, nantinya proses persetujuan RKAB ini tergantung dari pihak perusahaan yang bersangkutan. Tentu dokumen yang dikembalikan harus dibereskan terlebih dahulu, baru kemudian diserahkan kembali ke ESDM.
“Kalau nanti dia masukin lagi, lalu ditolak, nanti kan tidak bisa berkegiatan. Jadi tergantung mereka membereskan semua dokumennya,” kata Lana.
Pada 2024, pemerintah telah mencanangkan target produksi batubara sebesar 710 juta ton atau lebih tinggi dari rencana 2023 yang sebesar 695 juta ton.
Baca Juga: Kementerian ESDM Susun Peta Jalan Pemensiunan Dini Pembangkit Batubara
Melansir data MODI (29/1) realisasi produksi batubara nasional mencapai 40,33 juta ton dengan perincian realisasi domestik sebanyak 10,46 juta ton dan ekspor 13,71 juta ton.
Adapun di sepanjang 2023, realisasi produksi batubara sebanyak 775 juta ton atau melampaui dari perencanaan pemerintah. Perinciannya, untuk kebutuhan dalam negeri (DMO) sebanyak 213 juta ton dan ekspor 518 juta ton.
Peningkatan pemanfaatan batubara domestik disebabkan adanya permintaan yang lebih banyak karena adanya tambahan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) baru dari proyek 35 GW yang sedang diselesaikan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News