kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.871.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.445   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.107   66,36   0,94%
  • KOMPAS100 1.034   12,73   1,25%
  • LQ45 806   9,73   1,22%
  • ISSI 223   1,91   0,86%
  • IDX30 421   5,94   1,43%
  • IDXHIDIV20 502   10,81   2,20%
  • IDX80 116   1,41   1,23%
  • IDXV30 120   2,66   2,27%
  • IDXQ30 138   2,04   1,50%

Sekitar 3.000 Karyawan Dirumahkan, Penyelamatan Sritex Butuh Ulur Tangan Pemerintah


Kamis, 12 Desember 2024 / 10:39 WIB
Sekitar 3.000 Karyawan Dirumahkan, Penyelamatan Sritex Butuh Ulur Tangan Pemerintah
ILUSTRASI. Buruh berjalan keluar dari pabrik PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) di Sukoharjo, Jawa Tengah, Kamis (24/10/2024). ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/tom.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lebih dari 3.000 karyawan PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex) kini telah dirumahkan seiring belum membaiknya operasional perusahaan.

Koordinator Advokasi Serikat Pekerja Sritex Slamet Kaswanto mengatakan, saat ini banyak pekerja yang sudah dirumahkan dan karyawan yang masih bekerja umumnya untuk menghabiskan material yang masih ada.

"Benar, lebih dari 3.000 karyawan dirumahkan. Pemenuhan hak yang dirumahkan sedang diupayakan. Harapannya ada intervensi pemerintah dalam hal perkara pailit," ujar Slamet kepada Kontan.co.id, Selasa (10/12).

Slamet menjelaskan, saat ini dibutuhkan dukungan pemerintah untuk memastikan pemenuhan hak-hak pekerja dan keberlanjutan usaha.

Baca Juga: Sritex Terpuruk, Ribuan Karyawan Dirumahkan

Menurut dia, dengan masih diblokirnya rekening perusahaan, maka dikhawatirkan gaji karyawan tidak bisa dibayarkan. Jika kondisi ini berlanjut maka dikhawatirkan akan berdampak lebih jauh pada nasib lebih dari 15.000 buruh Sritex.

"Pemerintah wajib hadir menyelamatkan buruh dengan mengupayakan keberlangsungan kerjanya melalui going concern," terang Slamet.

Slamet menjelaskan, proses hukum memang wajib dihormati, meski demikian pihaknya berharap adanya pendekatan yang humanis mempertimbangkan nasib para buruh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×