kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sektor perumahan topang kehidupan 174 industri


Jumat, 18 September 2015 / 23:16 WIB
Sektor perumahan topang kehidupan 174 industri


Sumber: Antara | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Pembangunan perumahan menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Pasalnya banyak industri yang cukup bergantung pada sektor perumahan atau properti.

Direktur Jenderal Penyediaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Syarif Burhanuddin mengatakan, sektor perumahan mampu mendorong kemajuan bagi sekitar 174 industri di dalamnya.

Bukan hanya industri dari sisi penyediaan material bangunan saja, melainkan juga mampu membuka lapangan kerja baik dalam pra dan pasca pembangunan rumah.

"Kalau kita membangun rumah paling tidak berdasarkan kajian dari UI (Universitas Indonesia) setidaknya ada sekitar 174 industri ikutan di dalamnya. Jadi bicara pembangunan rumah kita bukan bicara tentang industri semen, besi, cat, batu bata dan material bangunan lain, tapi juga mampu menciptakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat luas,” kata Syarif, Jumat (18/9).

Syarif mencontohkan, apabila sebuah keluarga akan membangun atau menempati rumah yang baru selesai dibangun maka tidak hanya material bangunan saja yang dibeli, namun juga akan membeli barang-barang baru untuk mengisi rumah barunya tersebut.

Pembelian furnitur rumah tangga serta barang pecah belah seperti piring, gelas, sendok dan tempat sampah merupakan hasil produk industri baik industri skala kecil, skala besar dan industri rumah tangga.

Oleh karena itu, tegasnya, semakin meningkatnya industri ikutan pada pembangunan rumah masyarakat, nantinya juga akan berdampak pada percepatan pertumbuhan ekonomi sebuah bangsa. Apalagi banyak lapangan kerja bagi masyarakat akan terbuka secara luas apabila pembangunan rumah terus ditingkatkan.

"Untuk membangun satu rumah tipe 36 saat ini minimal dibutuhkan enam orang pekerja, belum lagi yang bekerja di industri semen, besi, batu bata, pasir pun akan semakin banyak lapangan kerja yang terbuka," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×