kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45921,71   -13,81   -1.48%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Selain smelter Antam, ini tiga smelter lain yang ditarget beroperasi tahun ini


Senin, 07 Juni 2021 / 19:03 WIB
Selain smelter Antam, ini tiga smelter lain yang ditarget beroperasi tahun ini
ILUSTRASI. Foto udara pabrik pengolahan nikel milik PT Aneka Tambang Tbk di Kecamatan Pomalaa, Kolaka, Sulawesi Tenggara. ANTARA FOTO/Jojon/wsj.


Reporter: Filemon Agung | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan empat smelter dapat beroperasi tahun ini.

Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Ridwan Djamaluddin mengungkapkan tambahan empat smelter ini bakal membuat jumlah smelter yang beroperasi menjadi 21 smelter.

Adapun, tambahan empat smelter untuk tahun ini yakni tiga smelter nikel dan satu smelter timah. Dari jumlah tersebut, dua proyek telah rampung 100% sementara dua lainnya masih dalam proses pengerjaan.

Dua smelter yang telah rampung 100% yakni smelter milik PT Smelter Nikel Indonesia yang telah rampung 100% dan melakukan ujicoba produksi. 

Baca Juga: Kawal dua proyek smelter, ZINC anggarkan belanja modal sekitar US$ 25 juta tahun ini

Kendati demikian untuk smelter ini dipastikan terhenti sementara menanti tambahan dana operasional. 

Satu lagi yakni, smelter milik PT Cahaya Modern Metal Industri di Banten yang telah terbangun 100% dan telah berpoduksi.

Sementara itu, smelter feronikel milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) di Maluku Utara saat ini telah mencapai 97,7%.

"Ada kendala pasokan listrik, dapat laporan dari Antam sudah lakukan lelang dan pada Juli ditargetkan selesai instalasi listriknya," ungkap Ridwan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR RI, Senin (7/6).

Terakhir, smelter milik PT Kapuas Citra di Kalimantan Tengah yang mencapai 99,87%.

"Saat ini menunggu tenaga ahli dari China untuk mulai proses smelter rencananya Juni ini," pungkas Ridwan.

Selanjutnya: Kementerian investasi segera selesaikan masalah investasi mangkrak

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×