kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.044.000   9.000   0,44%
  • USD/IDR 16.451   12,00   0,07%
  • IDX 7.867   -18,52   -0,23%
  • KOMPAS100 1.102   -2,88   -0,26%
  • LQ45 800   1,11   0,14%
  • ISSI 269   -0,86   -0,32%
  • IDX30 415   0,50   0,12%
  • IDXHIDIV20 482   1,02   0,21%
  • IDX80 121   -0,09   -0,07%
  • IDXV30 132   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 134   0,17   0,13%

Selamatkan Ekspor Produk Alas Kaki, Aprisindo Minta Pemerintah Tuntaskan IEU-CEPA


Kamis, 04 September 2025 / 14:28 WIB
Selamatkan Ekspor Produk Alas Kaki, Aprisindo Minta Pemerintah Tuntaskan IEU-CEPA
ILUSTRASI. Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) menekankan pentingnya percepatan perundingan Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) untuk membuka pasar baru ekspor.


Reporter: Leni Wandira | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) menekankan pentingnya percepatan perundingan Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) sebagai langkah strategis untuk membuka pasar baru ekspor alas kaki di tengah tekanan tarif tinggi dari Amerika Serikat.

Direktur Eksekutif Aprisindo Yoseph Billie Dosiwoda, mengatakan pasar Amerika Serikat (AS) masih menjadi tujuan ekspor terbesar industri alas kaki Indonesia. Namun, sejak Agustus 2025, pemberlakuan tarif bea masuk sebesar 19% terhadap produk alas kaki asal Indonesia memberikan tekanan signifikan bagi produsen.

“Dengan daya beli masyarakat AS yang menurun akibat kenaikan tarif, ekspor kita berisiko mengalami perlambatan. Karena itu, IEU-CEPA menjadi sangat mendesak agar industri alas kaki memiliki alternatif pasar yang lebih luas,” ujar Yoseph kepada Kontan, Kamis (4/9/2025).

Baca Juga: Aprisindo Sebut Peru Bisa Jadi Alternatif Pasar Ekspor Alas Kaki Indonesia

Aprisindo berharap perundingan IEU-CEPA dapat rampung sesuai jadwal, dengan target tercapainya kesepakatan pada pertengahan September 2025. Yoseph menilai keberhasilan ini akan sangat ditentukan komitmen pemerintah, baik Presiden maupun Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, dalam memperkuat lobi dan negosiasi dengan Uni Eropa.

“Momentum ini tidak boleh lewat begitu saja. IEU-CEPA bisa menjadi penyelamat industri padat karya alas kaki di tengah tekanan pasar global,” tegas Yoseph.

Sebagai informasi, Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen secara resmi mencapai political agreement dalam Perjanjian Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA). Kesepakatan ini membuka peluang besar bagi Indonesia untuk memperluas pasar ekspor ke kawasan Uni Eropa

Selanjutnya: VinFast Siapkan Investasi Rp 1,85 Triliun untuk Membangun Pabrik EV di Subang

Menarik Dibaca: Transaksi Mobile Banking Kian Diminati, Ini Layanan MDIN dari Bank Muamalat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×