Reporter: Vina Elvira | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajemen PT Semen Baturaja Tbk (SMBR) berharap tren pertumbuhan bisnis perseroan akan berlanjut hingga tutup tahun nanti. Pihaknya memproyeksikan, baik dari sisi volume penjualan maupun capaian laba bersih meningkat dibandingkan realisasi tahun lalu.
Direktur Utama Semen Baturaja Daconi Khotob menyebutkan, pihaknya memproyeksikan dari sisi volume penjualan bisa bertumbuh di atas 10% secara tahunan atau year on year (yoy). Bersamaan dengan itu, laba bersih perusahaan diharapkan mampu melesat hingga 30% yoy.
“Ini kan tinggal dua bulan lagi. Mudah-mudahan hasilnya tidak jauh dari perkiraan kami,” ungkap Daconi, dalam Paparan Publik, Selasa (24/10).
Baca Juga: Penjualan Semen Baturaja (SMBR) Tumbuh Positif pada Kuartal III-2023
Sebagai gambaran, laju bisnis SMBR terpantau cukup positif hingga periode sembilan bulan tahun 2023. Volume penjualan semen SMBR tercatat bertumbuh 9% menjadi 1,52 juta ton dari semula 1,40 juta ton pada posisi yang sama tahun lalu.
SMBR juga berhasil meningkatkan market share 1% di wilayah Sumatra Bagian Selatan (Sumbagsel) menjadi 34%. SMBR pun tetap mempertahankan posisi market leader di wilayah Sumbagsel termasuk di pasar utama Sumsel dan Lampung.
Kinerja apik SMBR juga tercermin dari laporan keuangan 9M 2023. Hingga akhir September 2023, pendapatan SMBR mencapai Rp 1,44 triliun. Pendapatan ini meningkat 9,84% jika dibandingkan periode sama 2022 yang sebesar Rp 1,31 triliun.
Baca Juga: Semen Baturaja (SMBR) Proyeksi Kenaikan Laba Bersih Sebesar 23% pada Akhir Tahun 2023
Dari sisi bottom line, SMBR mampu mencetak laba bersih sebesar Rp 53,95 miliar atau bertumbuh 25% dibandingkan Rp 43,16 miliar pada posisi yang sama tahun sebelumnya.
“Kenaikan volume dan pendapatan men-drive kenaikan laba bersih kami, tercermin dengan hanya pertumbuhan 10% pendapatan, kami bisa bertumbuh laba 25%. Artinya, ada upaya yang dilakukan, terutama untuk mengurangi beban finansial,” tambah Direktur Semen Baturaja Rahmat Hidayat.
Terkait dengan alokasi belanja modal atau capital expenditure (Capex), Daconi bilang bahwa sebagian besar dana capex itu dikelola oleh holding Semen Indonesia Group (SIG).
Dari SMBR sendiri, hanya menganggarkan sekitar Rp 40 miliar-Rp 50 miliar. Saat ini serapannya sudah sekitar 70% dari total yang dianggarkan.
Baca Juga: Semen Baturaja (SMBR) Proyeksi Kenaikan Laba Bersih Sebesar 23% pada Akhir Tahun 2023
“Tidak ada sesuatu yang cukup besar untuk investasi pengembangan, banyak dikelola oleh holding Semen Indonesia Grup (SIG), salah satunya rencana penggunaan PLTS itu yang signifikan dari capex kami dan dikelola bersama,” tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News