Reporter: Vina Elvira | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten transportasi, PT Transkon Jaya Tbk (TRJA) melihat laju bisnis di sisa tahun ini dengan sikap positif. Manajemen meyakini pendapatan perseroan dapat bertumbuh hingga 55% sampai pengujung tahun nanti.
Merujuk catatan KONTAN sebelumnya, disebutkan bahwa TRJA mengincar angka pertumbuhan pendapatan sekitar 15%-25% untuk tahun ini. Artinya, ada revisi naik dari target yang telah ditetapkan perusahaan sebelumnya.
Head Corporate Communication & Relation TRJA Geraldine Simanjuntak menyatakan bahwa seiring dengan target kenaikan pendapatan tersebut, pihaknya mengincar angka kenaikan laba bersih sebesar 56% hingga akhir tahun 2023.
“Perusahaan sejauh ini yakin akan kinerja keuangan yang akan dicapai hingga tutup tahun, akhir tahun ini perseroan memproyeksikan kenaikan pendapatan sekitar 55% dan laba sekitar 56%,” ungkap Geraldine, kepada Kontan.co.id, pekan lalu.
Baca Juga: Laju Bisnis Transkon Jaya (TRJA) pada Semester I-2023 Masih On Track
Sebagai upaya mencapai pertumbuhan di tahun 2023, TRJA memfokuskan wilayah Sulawesi sebagai pusat industri nikel, di mana pihaknya kini sudah mendirikan kantor perwakilan di Morowali.
Hal ini merupakan langkah yang diambil perusahaan untuk melakukan ekspansi jangkauan operasional ke wilayah Indonesia Timur.
Selain itu, TRJA juga kini tengah mengupayakan untuk memperoleh ISO Energi. Pihaknya berharap, di akhir tahun ini TRJA dapat menambah satu ISO dan dua guideline untuk mendukung bisnis perusahaan.
Per Juni 2023, pendapatan Transkon Jaya mengalami kenaikan 26,28% yoy menjadi Rp 288,46 miliar per semester I-2023. Pada semester I-2022 angkanya tercatat sebesar Rp 228,43 miliar.
Geraldine mengatakan, pertumbuhan bisnis TRJA di paruh pertama lalu didorong oleh semakin berkembangnya industri pertambangan, sehingga kinerja TRJA masih sesuai dengan target perencanaan.
“Selama semester pertama 2023, TRJA berhasil mendapatkan berapa nilai kontrak lama dan kontrak baru. Selain itu perseroan mulai menambahkan type kendaraan bus dan manhole untuk kebutuhan customer,” jelas Geraldine.
Sementara untuk laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih, angkanya naik tipis menjadi Rp 20,71 miliar. Di mana, per akhir Juni 2022 angkanya tercatat senilai Rp 20,51 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News