kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.932   28,00   0,18%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Semester 1, ekspor CBU Toyota capai 92.200 unit


Kamis, 06 Agustus 2015 / 10:29 WIB
Semester 1, ekspor CBU Toyota capai 92.200 unit


Reporter: Adhitya Himawan | Editor: Havid Vebri

JAKARTA.  PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) berhasil menggenjot ekspor mobil completely built up (CBU) sepanjang semester I 2015. Selama enam bulan pertama tahun ini, TMMIN sudah mengekspor 92.200 unit mobil, angka itu tumbuh 36% dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar 75.346 unit.

Capaian ini telah menempatkan Toyota Indonesia sebagai eksportir dengan kontribusi 85,8% terhadap total ekspor mobil CBU secara nasional.

“Apa yang dicapai TMMIN dan pelaku industri otomotif lainnya tentu tidak terlepas dari dampak positif sejumlah kebijakan pemerintah dalam beberapa tahun terakhir ini,” kata Wakil Presiden Direktur TMMIN Warih Andang Tjahjono dalam keterangan resmi, Kamis (6/8).

TMMIN mencatat, pertumbuhan ekspor tertinggi dicapai oleh Toyota Vios yaitu sebesar 388,5%, dari sekitar 4900 unit pada semester I 2014 menjadi lebih dari 23.800 unit pada semester I 2015 ini. Toyota Vios diproduksi di pabrik Karawang, Indonesia sejak 2013 lalu dan mulai diekspor secara utuh pada Maret 2014.

Ekspor Toyota Fortuner dan Kijang Innova tercatat naik 4,9% dari sekitar 24.200 unit pada semester I 2014 menjadi sekitar 25.400 unit pada semester I 2015. Sedangkan ekspor Kijang Innova tumbuh 7,1% dari 7.600 unit menjadi 8.200 unit.

“Meski kontribusi ekspor terbesar berasal dari Toyota Fortuner, namun peningkatan tertinggi berasal dari Toyota Vios. Terutama setelah volume/angka ekspor Vios meningkat menjadi sekitar 3.500 unit per bulan pada Agustus 2014,” pungkas Warih.

Warih berharap, ke depan iklim usaha industri otomotif lebih kondusif sehingga perannya dalam perekonomian nasional bisa terus meningkat. “Tidak hanya Toyota, prinsipal otomotif lainnya telah menjadikan Indonesia sebagai basis produksi, sehingga potensi industri ini semakin besar,” ujar Warih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×