kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.902.000   8.000   0,42%
  • USD/IDR 16.254   -26,00   -0,16%
  • IDX 7.005   61,45   0,88%
  • KOMPAS100 1.020   9,19   0,91%
  • LQ45 779   10,37   1,35%
  • ISSI 230   -0,09   -0,04%
  • IDX30 401   6,24   1,58%
  • IDXHIDIV20 465   9,72   2,14%
  • IDX80 115   1,11   0,98%
  • IDXV30 116   1,36   1,19%
  • IDXQ30 129   1,78   1,39%

Pembangunan PLTN Berpotensi Memperkuat Ketahanan Energi Nasional


Kamis, 10 Juli 2025 / 22:35 WIB
Pembangunan PLTN Berpotensi Memperkuat Ketahanan Energi Nasional
ILUSTRASI. PLTN Kashiwazaki-Kariwa milik Tokyo Electric Power Co. (TEPCO), yang merupakan yang terbesar di dunia, terlihat dari observatoriumnya di Kashiwazaki, 12 November 2012. REUTERS/Kim Kyung-Hoon


Reporter: Ahmad Febrian, Sabrina Rhamadanty | Editor: Ahmad Febrian

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia terus berupaya mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN). Nah, 
Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) rupanya tertarik  ikut dalam pengembangan PLTN pertama di Indonesia.

CEO Pertamina NRE John Anis mengatakan, keinginan ini lantaran latar belakang perusahaan yang mengembangkan energi baru terbarukan. Ditambah dengan adanya target pembangkit nuklir di Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN 2025-2034.

"Kami ingin selalu berkontribusi. Kita  bagian dari energi baru terbarukan, tapi tentu saja pemerintah yang memutuskan," kata John, akhir Juni lalu. 

Wakil Ketua Umum Bidang Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kadin Indonesia, Aryo Djojohadikusumo mengungkapkan, sejumlah negara sudah tertarik untuk membangun PLTN di Indonesia.

"Terkait Pertamina NRE yang ingin terlibat dalam proyek PLTN. Tentu ini merupakan hal yang menggembirakan karena PNRE akan berkontribusi dalam proyek transisi energi di Indonesia,” ujar Aryo, dalam keterangannya, Kamis (10/7). 

Aryo menyarankan, pemerintah mempertimbangkan penjajakan untuk menjalin kerjasama pembangunan PLTN dengan Kanada dan Korea Selatan. Kedua negara tersebut juga mempunyai cadangan uranium yang besar, sama seperti Amerika Serikat, Cina dan Rusia.

Baca Juga: Indonesia Perlu Dana US$ 5 Miliar untuk Kembangkan Pembangkit Nuklir Perdana

Menurut dia,  nuklir dinilai sebagai sumber energi yang efisien, murah, dan ramah lingkungan. Pemanfaatannya strategis untuk memperkuat ketahanan energi nasional dan mengurangi ketergantungan pada energi fosil.

Namun, ia menekankan pentingnya sosialisasi masif kepada masyarakat agar tercipta pemahaman yang menyeluruh dan menghilangkan kekhawatiran publik terkait energi nuklir.

Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah menyiapkan aturan terkait pengolahan uranium atau thorium sebagai bahan baku PLTN di Kalimantan. Adapun, potensi energi nuklir berupa uranium atau thorium itu ditemukan di Kabupaten Melawi, Kalimantan Barat.

Potensi uranium di Kabupaten Melawi menurut Atlas Geologi Sumber Daya Mineral dan Energi Kalimantan Barat sebesar 24.112 ton.   Namun, pemanfaatan nuklir sebagai energi primer masih menunggu adanya kebijakan dari pemerintah yang didukung studi kelayakan pembangunan PLTN. 

Selanjutnya: Perkuat Daya Saing dan Jejaring Bisnis, PNM Bawa Nasabah Ikuti Studi Banding UMKM

Menarik Dibaca: Mulai Hari Ini Pemesanan Tiket Kereta KAI Bisa Lebih Dekat dengan Waktu Keberangkatan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×