kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Semester I-2020, penjualan alkes penanganan Covid-19 kerek bisnis Indofarma (INAF)


Kamis, 20 Agustus 2020 / 10:15 WIB
Semester I-2020, penjualan alkes penanganan Covid-19 kerek bisnis Indofarma (INAF)


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan farmasi, PT Indofarma Tbk (INAF) menorehkan pertumbuhan kinerja penjualan yang positif selama semester pertama tahun ini. Walau dari sisi bottomline, perusahaan masih mencatat kerugian.

Mengulik laporan keuangan perseroan, sampai dengan kuartal II-2020 penjualan bersih INAF tercatat sebanyak Rp 447,29 miliar atau tumbuh 21,3% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang senilai Rp 368,81 miliar.

"Pertumbuhan di semester I-2020 didukung oleh sektor alat kesehatan yang mengalami pertumbuhan, disamping kontribusi produk farmasi yang terkolerasi dengan Covid-19," ujar Herry Triyatno, Direktur INAF kepada Kontan.co.id, Kamis (20/8). 

Baca Juga: Kinerja penjualan Indofarma (INAF) tumbuh 21,28% di semester I-2020

Di lini alat kesehatan, contohnya perusahaan memproduksi masker hingga 4 juta pieces setiap bulan.

Sementara di produk farmasi dan obat, penjualan multivitamin dengan merek Biovision juga meningkat cukup signifikan. Dimana manajemen sempat bilang, penjualan multivitamin di semester I-2020 meningkat hingga 8,5% secara tahunan.

Merinci dari laporan keuangan, penjualan obat di segmen pasar lokal menyumbang sebanyak Rp 254,54 miliar atau naik 26% secara tahunan. Sedangkan penjualan alkes, produk diagnostik dan lainnya di segmen pasar lokal INAF turut tumbuh 15,6% year on year (yoy), dari Rp 158,70 miliar di semester I-2019 menjadi Rp 183,50 miliar di semester I-2020.

Herry mengatakan sampai akhir tahun perseroan berharap alat kesehatan masih menjadi penopang utama bisnis Indofarma. Di tengah kenaikan penjualan bersih di kuartal II-2020, beban pokok penjualan perseroan turut melonjak 27,6% secara tahunan menjadi Rp 327,87 miliar.

Sehingga laba kotor yang diperoleh INAF tercatat senilai Rp 119,42 miliar yoy, sedangkan pos beban lainnya cukup besar dan menggerus keuntungan perusahaan. 

Alhasil INAF sepanjang semester I-2020 membukukan rugi bersih Rp 4,66 miliar, tapi jumlah tersebut sudah menyusut 80% dibandingkan rugi bersih semester I-2019 yang mencapai Rp 24,35 miliar.

Baca Juga: Suspensi dibuka, saham INAF dan KAEF kembali diperdagangkan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×