Reporter: Vina Elvira | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Jasuindo Tiga Perkasa Tbk (JTPE) membukukan Laba bersih periode berjalan sebesar Rp 20,27 miliar atau melonjak 67% pada semester I-2022. Dari total laba bersih periode berjalan tersebut, jumlah laba bersih yang dapat diatribusikan ke pemilik entitas induk sebesar Rp 15,61.
Mengutip siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Selasa (2/8) peningkatan laba bersih periode berjalan secara drastis tersebut didukung kenaikan penjualan, dan peningkatan pendapatan lain-lain.
"Kami bersyukur, JTPE berhasil melewati semester pertama tahun ini dengan kinerja yang baik. Tentu saja kami berharap pencapaian ini dapat terus berlanjut hingga akhir tahun, sejalan dengan upaya ekspansi yang terus dijalankan oleh perseroan di bidang solusi digital dan security document.” kata Direktur Utama JTPE, Oei Allan Wibisono, dalam keterangannya.
Pada Semester pertama tahun ini, Perseroan tercatat membukukan penjualan Rp 379,67 miliar, jumlah ini melonjak 35% dari semula Rp 281,21 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca Juga: Jasuindo Tiga Perkasa (JTPE) Berencana Memperluas Usaha di Tahun Ini
Adapun di sisi pendapatan lain-lain, JTPE mencatatkan pendapatan sebesar Rp 2,198 miliar, naik 121% dari Rp 993 juta pada periode yang sama 2021.
JTPE juga membukukan peningkatan jumlah asset sebesar 20% menjadi Rp 1,46 triliun dan kenaikan liabilitas sebesar 73% menjadi Rp 522,62 miliar pada periode Januari-Juni 2022 tersebut.
"Peningkatan aset tersebut terjadi, antara lain karena adanya peningkatan jumlah persediaan, piutang usaha, serta uang muka pembelian. Adapun peningkatan liabilitas terjadi, antara lain karena peningkatan pinjaman bank jangka pendek, peningkatan hutang usaha, serta beban yang harus dibayar kepada pihak ketiga. Peningkatan pada aset maupun liabilitas ini disebabkan oleh adanya peningkatan aktivitas bisnis Perseroan," jelas dia.
Sementara itu, per tanggal 1 Agustus 2022 saham JTPE mulai diperdagangkan pada pasar tunai dengan nilai nominal baru setelah pelaksanaan stock split atau pemecahan saham 1:4, yang merupakan upaya Perseroan untuk meningkatkan likuiditas saham.
Baca Juga: Pemulihan Ekonomi Jadi Katalis Positif Bagi JTPE untuk Genjot Kinerja Tahun Ini
“Semoga melalui stock split ini, likuiditas saham JTPE dapat meningkat, sehingga akan lebih banyak investor publik yang tertarik bertransaksi di saham JTPE,” kata Allan.
Pemecahan saham JTPE dari nilai nominal saham Rp 20 per saham menjadi Rp 5 saham tersebut dilaksanakan sesuai dengan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) perseroan pada tanggal 29 Juni 2022.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News