Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indah Prakasa Sentosa Tbk (INPS) masih membukukan kerugian di semester-I 2023. Di periode tersebut, INPS mencatat rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 1,52 miliar.
Meski begitu, rugi bersih INPS ini turun 73,97% secara tahunan (yoy) jika dibandingkan kerugian di periode sama tahun lalu yang mencapai Rp 5,84 miliar.
INPS bisa menekan kerugian meski pendapatan INPS di semester I-2023 turun tipis 0,06% menjadi Rp 136,38 miliar dari Rp 136,47 miliar di semester I 2022.
Dalam laporan keuangan yang disampaikan di keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (4/8), pendapatan INPS di semester I-2023 ini ditopang beberapa lini bisnis keagenan.
Kontribusi pendapatan pertama pada segmen agen bahan bakar minyak (BBM) dan SPBU yang tercatat sebesar Rp 80,44 miliar. Jumlah ini naik 16,86% dari periode sama di tahun lalu yang hanya Rp 68,83 miliar.
Baca Juga: Kinerja Emiten Kelapa Sawit Tertekan, Simak Rekomendasi Analis
Sementara pendapatan untuk segmen pelumas sebesar Rp 5,15 miliar. Jumlah ini naik 19,76% dari sebelumnya Rp 4,3 miliar.
Sayangnya dari segmen gas harus mengalami penurunan di semester I 2023 menjadi Rp12,88 miliar dari Rp 14,67 miliar di semester I 2022.
Segmen transportasi dan logistik juga mengalami penurunan pendapatan sebesar 12,20% menjadi Rp 33,59 miliar di semester I 2023.
Sementara pendapatan dari segmen Stasiun Pengisian Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) naik 14,36%, di semester I-2023 dengan nilai Rp 4,3 miliar.
INSP sebenarnya bisa menekan beban pendapatan pokok pendapatan sebesar 1,86%, dari Rp 117,66 pada semester I-2023 ini menjadi Rp 115,46 miliar.
Beban lain yang turun adalah beban umum dan administrasi, yang tadinya pada semester I-2022 mencapai Rp 19,19 miliar turun 16,62% menjadi Rp 16 miliar di semester I 2023.
Sayangnya beban penjualan justru naik 83% di semester I-2023 menjadi Rp 2,6 miliar.
Baca Juga: Tebar Dividen Interim Rp 25 Per Saham, Cek Rekomendasi Saham Selamat Sempurna (SMSM)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News