kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Semester I, kinerja Astra Infra ditopang konektivitas tol Trans-Jawa


Kamis, 01 Agustus 2019 / 17:43 WIB
Semester I, kinerja Astra Infra ditopang konektivitas tol Trans-Jawa


Reporter: Kenia Intan | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Divisi infrastruktur dan logistik Grup Astra Internasional mencatatkan laba bersih sebesar Rp 83 miliar di semester I 2019. Peningkatan ini ditopang oleh pendapatan dari jalan tol yang dikelola Astra Infra.  

"Kinerja kami ditunjang oleh hari raya dan punya momentum connectivity Trans-Jawa," kata CEO Toll Road Business Group Astra Infra Kris Ade Sudiyono ketika ditemui Kontan.co.id, Kamis, (1/7).

Adanya konektivitas tol Trans-Jawa pada Desember 2018  menjadi faktor pendorong meningkatnya volume lalu lintas sebesar 23%. 

Baca Juga: PGN komitmen perkuat infrastruktur dan optimalkan pemanfaatan gas bumi di Indonesia

Di samping itu, momentum lebaran turut menjadi penopang pendapatan Astra Infra.  Menurut catatan Kontan.co.id, sebanyak 6 juta kendaraan melintas selama H-10 lebaran sampai dengan H+3 lebaran. 

Jumlah ini naik 18% ketimbang tahun sebelumnya. Adapun kenaikan tertinggi terjadi di ruas Tol Jombang-Mojokerto, dengan peningkatan sebesar 93%.

Asal tahu saja, secara total Astra memiliki saham di  39km ruas jalan tol yang telah beroperasi sepanjang jaringan jalan tol Trans-Jawa. Ditambah, 11km ruas jalan tol yang masih dalam proses konstruksi.

Baca Juga: Saham-saham sektor konstruksi berpeluang menguat di semester II

Di semester dua, Kris optimistis kinerja perusahaan akan lebih baik. Sebab, kondisi politik mulai kondusif sehingga harapannya dunia bisnis akan lebih membaik. 

Melihat situasi ini, kemungkinan investasi untuk menambah aset perusahaan terbuka lebar. Tidak hanya aset di portofolio  tol, tetapi juga di portofolio aset yang lain seperti pelabuhan.

Ade mengakui perusahaan sudah mengincar beberapa peluang, hanya saja untuk rinciannya ia belum mau menyebutkan.  

Baca Juga: Laba bersih Semen Batujara Persero (SMBR) menyusut 69% sepanjang semester I-2019



TERBARU

[X]
×