kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.326.000 1,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Semester II, ISS Indonesia incar kontrak dari BUMN


Kamis, 20 Agustus 2015 / 21:08 WIB
Semester II, ISS Indonesia incar kontrak dari BUMN


Reporter: Bunga Claudya | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Di semester II-2015 ini, PT ISS Indonesia tengah mengincar sejumlah proyek dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Seperti dari PT Garuda Maintenance Facilities (GMF), PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), dan PT Perusahaan Listri Negara (PLN) untuk memperluas pasar.

Chief Commercial Officer ISS Indonesia, Faisal Muzakki mengatakan hal tersebut dilakukan agar ISS tidak ingin hanya bergerak di jasa office service saja, namun juga jasa kebersihan untuk industri.

"Ke depannya mungkin bukan hanya office service, tapi industrial cleaning. Karena menurut saya itu segmen yang harus kita kembangkan. Saya lihat belum banyak player-nya," ujar Faisal, Rabu (19/8).

Saat ditanya industri apa yang akan dijadikan fokus, Ia mengatakan bidang kelistrikan cukup potensial. Sebab ISS sudah memiliki pengalaman di PLTU Paiton. Namun, Faisal mengatakan hingga saat ini belum ada kontrak baru di sektor tersebut.

"Kalau mau tanda tangan kontrak, baru kita sampaikan. Tapi kita pasti ke sana, itu potensial market," ujarnya.

Sementara untuk industri bidang pertambangan serta minyak dan gas, Ia mengaku belum ada pengembangan di tahun ini. "Pertambangan belum. Tahun ini industri migas dan pertambangan lagi turun," ujarnya.

Untuk memacu bisnisnya di jasa industrial cleaning, ISS fokus pada investasi di human development. Vice President Human Capital Development, Ari Kurnianto mengatakan dari pendapatan perusahaan yang sebesar Rp 2,6 triliun selalu disisihkan 2% untuk human development.

"Dengan begitu, otomatis akan memperbaiki kesejahteraan dan meningkatkan kualitas pribadi mereka (karyawan)," ujarnya. Saat ini jumlah karyawan ISS telah mencapai 55.000 orang.

Selain menargetkan perusahaan BUMN, Faisal bilang, ISS akan mencoba memperluas pasar dengan bermitra dengan perusahaan swasta menengah-besar dengan waktu kontrak minimal 1 tahun.

"Yang jelas kita menghindari yang kecil-kecil sekarang. Kita pun kontrak minimum setahun. Sekarang biasanya kontrak kita 3-5 tahun," ujarnya.

Saat ini cleaning service masih menjadi jasa yang dominan dari ISS, yakni sebesar 60%. Support service dan Security Service sebesar 30%, sementara 10% dari jasa industrial cleaning, Aircraft Cleaning, on the train cleaning, serta property and maintenance. Saat ini jumlah mitra ISS Indonesia telah mencapai lebih dari 3.000 perusahaan besar dan kecil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×