Reporter: Fitri Nur Arifenie, Gentur Putro Jati |
JAKARTA. Direktur Operasi Jawa Bali PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) I Gusti Ngurah Adyana memperkirakan, konsumsi listrik nasional akan terus naik sepanjang tahun ini. Di kawasan Jawa-Bali saja, sepanjang semester I-2010, pertumbuhan konsumsi listrik sudah melewati target. Kini, konsumsi listrik Jawa-Bali mencapai 80% dari konsumsi listrik nasional.
“Selama semester I tahun ini, konsumsi listrik Jawa-Bali tumbuh 10,5%," kata Adyana, Senin (23/8). Perinciannya, realisasi produksi listrik pada semester I-2010 mencapai 83,3 terra watt hour (TWh).
Toh, konsumen listrik beruntung. Karena secara total, produksi listrik Jawa-Bali naik 10,5% hingga 11% dibanding semester I-2009. Padahal, menurut prediksi dalam rencana kerja dan anggaran Perusahaan (RKAP), produksi listrik hanya 81 TWh, atau tumbuh 6,5% - 7% dari semester I-2009 sebesar 76 TWh.
Menurut Adyana, lonjakan konsumsi listrik juga terdongkrak kenaikan beban puncak (lihat tabel). "Rata-rata ada pertumbuhan beban puncak 700 MW. Mayoritas yang naik adalah pelanggan industri untuk wilayah Banten, DKI Jakarta dan Bali,” katanya.
Dia bilang, lonjakan pemakaian lsitrik tersebut terpicu kondisi perekonomian yang lebih baik ketimbang tahun 2009 silam.
Adyana memperkirakan, pada semester II, sesuai siklus, pertumbuhan konsumsi listrik cenderung lebih rendah ketimbang semester I. Karenanya, dia memprediksi sepanjang tahun ini konsumsi listrik hanya tumbuh 9% dibanding tahun 2009.
Meski pertumbuhan konsumsi listrik PLN cukup tinggi, Adyana optimistis tidak akan ada pemadaman bergilir. Alasannya, jumlah pasokan listrik untuk wilayah Jawa Bali telah mencukupi. Saat ini, PLN memperkirakan, beban puncak paling tinggi sebesar 18.000 MW. Sementara, pasokan listrik PLN di saat beban puncak sudah bisa mencapai 24.000 MW.
Direktur Teknik dan Lingkungan Ketenagalistrikan Direktorat Jenderal Listrik dan Pemanfaatan Energi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Johnni RH Simanjutak meminta PLN melakukan memelihara infrastruktur listriknya dengan baik, mengingat pertumbuhan konsumsi listrik cukup tinggi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News